BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Saat ini ada 19 aplikasi Android yang terbukti dapat mencuri data pengguna dan perlu segera dihapus dari ponsel.
BACA JUGA:Selain SMPN 17 Kota, Polresta juga Selidiki Dugaan Korupsi BOS di Sekolah Lain
Ironisnya, saat ini ada jutaan pengguna Android yang memasang aplikasi-aplikasi berbahaya tersebut pada ponsel mereka.
Melansir berbagai sumber, 19 aplikasi Android berbahaya ini diungkapkan oleh perusahaan anti malware, Malwarefox, setelah melakukan sebuah riset.
Malwarefox mengimbau para pengguna Android untuk segera menghapus aplikasi-aplikasi tersebut karena data pribadi mereka bisa dicuri untuk kemudian disalahgunakan, seperti untuk pemerasan.
BACA JUGA:TPP 88 ASN Ini Dipotong Gara-gara Nambah Libur Pasca Lebaran 1444 H
Menurut Malwarefox, perangkat Android cenderung lebih mudah untuk diretas dibandingkan dengan perangkat iOS. Para pelaku kejahatan siber biasanya menggunakan aplikasi untuk masuk ke dalam perangkat atau gawai pengguna.
Yang cukup mengkhawatirkan, sebagian besar pengguna Android tampak menggunakan aplikasi-aplikasi berbahaya ini tanpa berhati-hati. Padahal, semua aplikasi berbahaya ini memuat malware seperti adware, spyware, atau trojan.
Secara umum, malware adalah perangkat lunak yang didesain secara khusus untuk melakukan disrupsi, pengrusakan, atau akses tanpa izin pada suatu sistem gawai.
BACA JUGA:3 Jenis Koin Mengandung EMAS Ini Dihargai Rp 200 Juta, Kenali Ciri-cirinya
Adware merupakan perangkat lunak yang secara otomatis akan menampilkan atau mengunduh materi iklan tanpa persetujuan pengguna ponsel, ketika ponsel dalam kondisi menyala.
Di sisi lain, spyware adalah perangkat lunak yang memungkinkan pihak lain untuk mendapatkan informasi seputar aktivitas yang terjadi pada ponsel pengguna.
Sedangkan trojan adalah jenis malware yang biasanya menginvasi gawai dengan cara menyamar seperti kode atau perangkat lunak yang terpercaya.
BACA JUGA:Lima Shio Ini Raih Puncak Kesuksesan di Bulan Mei
Bila kesembilan belas aplikasi berbahaya ini tak dihapus dari ponsel, Malwarefox mengatakan aplikasi tersebut bisa memasukkan kode atau file jahat ke dalam ponsel.