Panas Membara! BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas di Indramayu, Siang Hari Tembus 36 Derajat Celcius

Rabu 23-10-2024,09:06 WIB
Reporter : Nutri Septiana
Editor : Septi Widiyarti

Kondisi cuaca panas ini merupakan fenomena yang umum terjadi selama musim kemarau.

2. Tutupan Awan Sedikit

Sedikitnya tutupan awan membuat radiasi matahari langsung diterima oleh bumi tanpa ada penghalang.

3. Posisi Matahari

Saat ini, posisi matahari berada di wilayah Jawa, sehingga intensitas penyinaran matahari semakin tinggi.

BMKG memprediksi bahwa kondisi ini akan berlangsung hingga akhir Oktober 2024, sebelum masuk ke musim hujan

BACA JUGA:5 Kabupaten Paling Sepi di Jawa Tengah, Suguhkan Pesona Alam Asri

Sementara itu, selain faktor tersebut masih ada faktor lainya yang membuat Indonesia mengalami kemarau berkepanjangan.

Penyebab musim kemarau berkepanjangan harus diwaspai karena dapat mengakibatkan banyak dampak negatif. Jika penyebabnya diketahui maka pencegahan atau antisipasi dapat dilakukan.

BACA JUGA:7 Kota Paling Dingin di Indonesia, Ada yang Suhunya 18 Derajat Celcius, Tertarik Berkunjung?

Penyebab Musim Kemarau Berkepanjangan

Musim kemarau adalah musim dengan curah hujan kurang dari 60 mm per bulan. Musim kemarau hanya terjadi di daerah tropis, yang dipengaruhi oleh angin monsun timur atau angin timuran yang berembus dari benua Australia.

Umumnya satu tahun dibagi 2 musim, yaitu musim kemarau dan penghujan. Namun adakalanya musim kemarau berlangsung lebih lama sehingga dapat mengakibatkan kekeringan.

Berikut adalah penyebab musim kemarau berkepanjangan yang harus diperhatikan:

1. Perubahan Pola Cuaca

Perubahan pola cuaca selain El Nino juga dapat membuat musim kemarau yang lebih panjang sehingga memundurkan jatuhnya musim penghujan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan suhu di suatu wilayah yang menyebabkan naiknya tingkat penguapan air.

BACA JUGA:7 Kota Paling Dingin di Indonesia, Ada yang Suhunya 18 Derajat Celcius, Tertarik Berkunjung?

2. Pemanasan Global

Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata bumi akibat adanya konsentrasi gas rumah kaca, antara lain karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4).

Kategori :