NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Dramatis! Polisi selamatkan bocah 7 tahun disandera ayah kandungnya, apa motifnya?
Belakangan ini, di media sosial kembali ramai soal penyanderaan bocah perumpuan yang berusia 7 tahun.
BACA JUGA:Sebelum Pinjam, Ini 3 Cara Mudah Cek Pinjol Resmi atau Tidak
Peristiwa menegangkan terjadi di pos polisi Pejaten Barat, Jakarta Selatan, di mana seorang pria berinisial R (33) tiba-tiba menyandera seorang bocah perempuan berusia 7 tahun, yang belakangan diketahui adalah anak kandungnya sendiri.
Kejadian ini disaksikan oleh sejumlah warga, termasuk Roy (33), yang menyaksikan insiden dramatis tersebut dengan jelas.
BACA JUGA:Sudah Ada Plang Parkir Gartis di Minimarket, Jukir Liar Masih Palak Pelanggan
Menurut Roy, pelaku yang mengenakan baju biru turun dari sebuah taksi sekitar pukul 10.15 WIB dan segera menyeret anak perempuan itu sambil mengacungkan pisau dapur, membuat warga di sekitar lokasi panik dan berusaha menghentikan aksinya.
"Saya lihat sendiri, dia turun dari taksi dan langsung menarik anak perempuan itu sambil memegang pisau," kata Roy yang berada di sekitar perempatan Pejaten Barat pada Senin (28/10/2024).
Melihat kejadian ini, Roy bersama sekitar 15 warga lainnya spontan bergerak untuk mengepung pelaku. Mereka berharap dengan berkumpulnya massa, pelaku bisa menghentikan aksinya.
"Warga yang melihat itu semuanya marah dan langsung mengepung pelaku," tambah Roy.
BACA JUGA:Sudah Ada Plang Parkir Gartis di Minimarket, Jukir Liar Masih Palak Pelanggan
Situasi semakin tegang ketika beberapa petugas kepolisian tiba di lokasi dan mencoba menenangkan pelaku.
Para petugas berusaha menenangkan situasi dengan negosiasi, dan meminta pelaku untuk tidak melukai bocah tersebut.
“Ada polisi wanita yang datang, dan dia mencoba untuk mendekati pelaku dengan hati-hati, mencoba menenangkan bocah itu juga,” jelas Roy.
Salah satu petugas mencoba mengajak pelaku untuk berbicara, tetapi pelaku justru meminta fasilitas mobil sebagai syarat untuk kabur dari tempat kejadian, lantaran ia melihat massa semakin memadati lokasi dan emosinya terlihat tidak terkendali.