BENGKULUTENGAH, RBTVCAMKOHA.COM - Sejumlah Kepala Desa (Kades) serta perangkat desa lainnya di Bengkulu Tengah, dalam beberapa hari terakhir ini mendapatkan pesan WhatsApp yang mengatasnamakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) Febrian Fatahillah.
BACA JUGA:Peserta CPNS 2024 Wajib Tahu, Ternyata Ini Bentuk Soal SKB CPNS 2024
Isi pesan tersebut menawarkan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan akhir tahun 2024, serta kegiatan di tahun 2025 mendatang. Anggaran yang dijanjikan pun cukup besar, bisa hingga mencapai angka Rp 450 juta.
Tentu saja hal ini menjadi tanda tanya sejumlah kepala desa di Bengkulu Tengah yang sebagian tidak menanggapinya dikarenakan sudah curiga dengan nomor yang mengatasnamakan Kadis PUPR Bengkulu Tengah ini.
BACA JUGA:Ketentuan SKB CPNS 2024, Pahami Perbedaan SKB CAT dan Non-CAT
Kepala Dinas PUPR Bengkulu Tengah Febrian Fatahillah yang dikonfirmasi, menegaskan bahwa nomor yang mengatasnamakan dirinya tersebut, memang bukan dirinya. Kepala desa ataupun perangkat desa diminta untuk tidak menanggapinya.
"Mohon untuk tidak ditanggapi jika ada pesan yang mengatasnamakan saya, baik itu yang menawarkan program, menawarkan kegiatan dan lainnya. Pesan seperti ini sudah sering terjadi, sehingga kepala desa untuk dapat mengkonfirmasi ke Dinas PUPR terlebih dahulu," terang Febrian.
BACA JUGA:Rincian Tes Kesehatan dalam SKB Non CAT CPNS 2024, Bisa Gugurkan Peserta Seleksi
Hanya saja sejauh ini belum ada kepala desa di Bengkulu Tengah yang melaporkan telah menjadi korban penipuan atas pesan yang mengatasnamakan Kadis PUPR ini. Jika pun nantinya ada, diminta untuk melaporkan kepada pihak terkait.
Sebelumnya bertebarannya pesan yang mengatasnamakan Kepala Dinas PUPR Bengkulu Tengah Febrian Fatahillah ini, sempat beredar pesan yang mengatasnamakan kepala bidang di Dinas PUPR Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Bersiap Hadapi Tes SKB CPNS 2024, Ketahui Jumlah Soal SKB Dengan Indikator Soal Non-Penghitungan
Salah satu kepala desa di Bengkulu Tengah, yakni Kepala Desa Srikuncoro Kecamatan Pondok Kelapa, Romadhan, menjelaskan bahwa dirinya mendapatkan pesan yang mengatasnamakan Dinas PUPR Provinsi Bengkulu.
Dirinya ditawarkan 1 paket kegiatan di desanya, dengan mengisi blangko yang diikirimkan lewat pesan whatsapp.
Namun untuk memuluskan agar mendapatkan anggaran kegiatan ini, kepala desa diminta mengirim uang administrasi tanpa ditetapkan besarannya.