BACA JUGA:Cair Sampai Akhir Tahun 2024, Cek Jadwal Pencairan Bansos PKH di Sini
Kita perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya layanan kesehatan mental dan memberikan pendidikan yang lebih baik mengenai risiko narkoba kepada masyarakat.
Pihak kepolisian kini tengah mendalami lebih lanjut mengenai latar belakang pelaku dan kondisi mentalnya. Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita untuk tidak hanya melihat dari permukaan, tetapi juga berusaha memahami alasan di balik tindakan-tindakan yang tampaknya tidak beralasan.
Kita perlu membangun jaringan dukungan yang lebih baik bagi mereka yang membutuhkan, agar tidak ada lagi tragedi serupa yang harus terjadi di masa depan.
Dengan memfasilitasi akses ke perawatan kesehatan mental dan program rehabilitasi, kita bisa membantu mereka yang terjebak dalam lingkaran kecanduan untuk menemukan jalan kembali.
BACA JUGA:Program Pemberdayaan BRI dorong Klaster Usaha Manggis di Bali Perluas Jaringan Pemasaran
Ketika kita merenungkan tragedi di Pospol Pejaten, marilah kita ingat bahwa di balik setiap angka statistik tentang penyalahgunaan narkoba dan kesehatan mental, ada individu dan keluarga yang berjuang.
Mari kita jaga agar tidak ada lagi anak yang harus mengalami ketakutan yang tidak seharusnya, dan tidak ada lagi ayah yang terjebak dalam kegelapan yang menghancurkan. Hanya dengan empati dan tindakan nyata, kita bisa mulai menyembuhkan luka-luka yang ada dalam masyarakat kita.
Demikianlah informasi tentang seorang ayah tega sandera anak sendiri dengan menodongkan pisau ke leher.
Tianzi Agustin