BACA JUGA:Korban Perbudakan di NTT, Gadis 17 Tahun Diperkosa Sejak Kecil Oleh 3 Pria Diduga Majikannya
Tindakan Oknum Guru
Dari penyelidikan awal, terungkap bahwa pemukulan tersebut diduga dilakukan oleh salah satu pengajar di sekolah.
Menurut AKP Aji Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, tindakan pelaku bukanlah sekadar memberi peringatan kepada siswa, tetapi melibatkan tindakan fisik yang cukup keras.
"Kronologinya secara singkat, bahwa ada salah satu tenaga pengajar memberitahu atau mengingatkan kepada muridnya, pada saat jam pelajaran. Yang dilakukan (pelaku) menurut keterangan korban adalah menjewer dan memukul korban hingga terluka," katanya.
Dugaan intimidasi juga menjadi bagian dari kasus ini. Beberapa saksi menyatakan mengalami kesulitan untuk memberikan keterangan kepada pihak kepolisian.
"Cuma saya gak tahu ancamannya berupa apa, cuma alhamdulilah ada saksi yang mau bersaksi," kata Umar.
Keluarga korban mencurigai adanya ancaman dari pihak sekolah terhadap saksi-saksi yang berpotensi memberikan keterangan.
"Kalau intimidasi ke teman sekelasnya saya gak tahu ya, cuman kalau kata anak saya, 'terserah kalau MLI mau jujur berarti jangan sekolah di sini lagi'," ungkapnya, menambahkan bahwa ancaman semacam itu menambah beban psikologis bagi anak-anak.
Tanggapan Pihak Sekolah
Menanggapi laporan tersebut, pihak sekolah memberikan klarifikasi. Kepala Sekolah, Dede Wahyu, dengan tegas membantah adanya intimidasi.
"Gak ada (intimidasi), mohon maaf saya belajar seperti biasa, bahkan tidak ada orang tua yang ingin mengundurkan diri, biasa saja," ujar dede Wahyu selaku kepala sekolah.
Ia juga menjelaskan bahwa saat bertemu dengan ibu korban, mereka mendapatkan informasi bahwa MLI masih ingin melanjutkan pendidikan di sekolah tersebut.
BACA JUGA:Bikin Geger, Identitas Mayat Perempuan yang Ditemukan Tanpa Kepala di Jakarta Utara Terungkap
Meskipun pihak sekolah menolak tuduhan intimidasi, situasi ini menunjukkan adanya ketidakpuasan di kalangan orang tua siswa. Mereka merasa bahwa tindakan guru seharusnya lebih mengedepankan pendekatan mendidik ketimbang menggunakan kekerasan.
Hal ini menunjukkan perlunya adanya perubahan dan pembinaan dalam sistem pendidikan, terutama dalam hal manajemen perilaku siswa.