Fenomena hujan es ini bukan pertama kali terjadi di Depok dalam beberapa hari terakhir. Pada Senin (28/10/2024), hujan es dan angin badai juga sempat melanda wilayah tersebut.
Kejadian ini menyebabkan atap seng rumah warga tersangkut di Kawat Listrik Aliran Atas (LAA) di Stasiun Citayam, yang mengakibatkan gangguan pada perjalanan KRL Commuter Line di jalur Bogor-Citayam.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menjelaskan bahwa gangguan ini menyebabkan keterlambatan pada sekitar 20 perjalanan KRL dari arah Stasiun Bogor menuju Stasiun Manggarai.
“Perjalanan KRL mengalami keterlambatan sekitar pukul 15.50 WIB hingga pukul 16.40 WIB,” kata Joni dalam keterangannya.
BACA JUGA:Lengkap! Cara Cek Nilai dan Link Pengumuman Hasil Tes SKD CPNS 2024
Untuk mengurangi dampak keterlambatan, KAI Commuter melakukan rekayasa pola operasi, termasuk membatasi perjalanan beberapa kereta hanya sampai Stasiun Depok, kemudian mengembalikannya ke Jakarta.
Contohnya, Commuter Line No.1296B relasi Jakarta Kota-Bogor dihentikan di Depok, dan kemudian kembali ke Jakarta sebagai Commuter Line No.1355B.
Kejadian cuaca ekstrem seperti ini menjadi peringatan bagi warga Depok dan sekitarnya untuk selalu waspada, terutama di musim hujan yang intens seperti sekarang.
BACA JUGA:Ini 4 Merek Jajanan Viral Latiao di Pasaran yang Kini Dilarang Karena Berbahaya
Para ahli meteorologi mengingatkan bahwa perubahan iklim dapat memicu kejadian cuaca yang semakin ekstrem, termasuk hujan es yang biasanya jarang terjadi di Indonesia.
Meski intensitas hujan di Depok berangsur-angsur menurun pada sore hari, dampaknya masih dirasakan oleh warga yang terdampak.
Warga diimbau untuk memperhatikan keselamatan dan memastikan perlindungan bagi rumah dan keluarga, terutama saat ada peringatan akan cuaca buruk dari BMKG.
Sheila Silvina