Ternyata Ini Penyebab Oli Mesin Berkurang, Padahal Kolong Mesin Bersih Alias Tidak Bocor

Senin 04-11-2024,22:37 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Agus Faizar

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM -  Berkurangnya oli mesin adalah hal yang wajar. Seiring dengan pemakaian kendaraan, oli mesin ada kecenderungan untuk berkurang, berkurangnya oli dalam jumlah yang tidak banyak masih dapat digolongkan cukup wajar.

Umumnya, oli akan berkurang bila terdeteksi kebocoran pada dinding mesin. Sehingga, tampak ada basahan atau menetes pada kolong mobil. 
Namun faktanya, oli bisa ikut terbakar bersama BBM ketika terjadi masalah pada mesin. Sehingga, volume oli akan habis sebelum waktunya ganti atau servis berkala. 

BACA JUGA:Kenapa 7 Merek Mobil Ini Kurang Diminati Showroom Mobil Bekas

Dilansir dari laman Kompas.com, Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta, mengatakan, oli mesin bisa habis tanpa ditemukannya kebocoran pada dinding mesin, melainkan tersedot masuk ke ruang bakar lewat saluran blow by gas. 
“Oli bisa cepat berkurang akibat ikut terbakar bersama udara dan bensin, lewat saluran yang tak seharusnya, tandanya dapat diketahui dengan munculnya asap putih dari knalpot, diikuti bau oli terbakar,” ucap Hardi kepada, Kamis (19/9/2024). 

BACA JUGA:5 Jenis Suku Cadang atau Spare Part Mobil yang Paling Susah Dicari

Hardi juga menjelaskan jika oli bisa tersedot lewat katup positive crankcase ventilation (PCV). Katup ini berperan mengeluarkan gblow by gas berlebih, dari ruang oli menuju intake manifold, komponen ini juga kerap disebut saluran pernapasan. 
“Katup PCV didesain dapat mengalirkan gas satu arah yakni vakum ke dalam intake manifold tapi tidak bisa membatasi oli, sehingga gangguan sistem akan membuat oli tersedot,” ucap Hardi. 

Hardi mengatakan, bila saringan udara sudah kotor dan ada sumbatan yang mengganggu sistem saluran rocker cover, dapat memicu oli tersedot lewat katup PCV. 
“Saringan udara kotor akan meningkatkan kevakuman pada saluran PCV, sehingga oli akan lebih mudah tersedot, begitu juga bila ada kotoran yang mempersempit saluran di area rocker cover, oli akan lebih mudah tersedot” ucap Hardi. 

BACA JUGA:Sebelum Rusak, Kenali 5 Tanda Radiator Mobil Mulai Bermasalah

Selain lewat katup PCV, menurut Hardi, oli mesin juga bisa masuk ke ruang bakar lewat ring piston yang sudah tidak bekerja dengan baik.
“Di dalam piston ada ring oli, yang bertugas menyapu oli di dinding silinder, jika ring ini sudah kotor atau tidak mekar dengan baik, oli berpotensi ikut terbakar di ruang bakar, ini akan membuat oli mesin cepat habis,” ucap Hardi. 

Selain itu, Hardi juga mengatakan, jika oli mesin juga bisa masuk ke ruang bakar lewat seal katup yang sudah tidak elastis di kepala silinder. Sehingga, oli yang seharusnya di area poros cam malah mengalir ke bawah. 
“Seal katup jika sudah tua bisa mengeras, sehingga oli bisa mengalir pelan lewat seal dan lama-lama volume oli dalam panci akan berkurang,” ucap Hardi. 

BACA JUGA:Tampilan Gagah Mobil Pick Up Listrik BYD Shark Bikin Getir Pabrikan Pemain Mobil Pick Up

Mesin dengan kondisi seperti itu, menurut Hardi, berpotensi mengalami kehabisan oli sebelum waktunya ganti, yakni setiap 5.000 Km atau 3 bulan. Sehingga, perlu segera diperbaiki agar tidak menimbulkan masalah lebih serius.

Lantas, apakah wajar oli berkurang?

Secara umum, tingkat oli mesin yang berkurang setelah beberapa waktu pemakaian adalah wajar.
Namun, jika tingkat oli mesin terus berkurang secara tidak wajar dan tidak dapat dijelaskan, maka ada kemungkinan ada masalah pada sistem mesin atau ada kebocoran pada pipa oli.

Jika oli mesin berkurang, maka mesin kendaraan akan bekerja lebih keras dan suhu mesin menjadi lebih tinggi.
Kondisi ini dapat mengakibatkan mesin menjadi rusak dan bahkan menyebabkan kerusakan yang lebih parah seperti mesin mengalami overheating.

Kategori :