BACA JUGA:Syarat dan Peluang Honorer Non Database untuk Diangkat PPPK 2024
Tanggapan Google atas Denda Ini
Dalam laporan keuangan triwulan terbarunya, Google mengakui bahwa mereka menghadapi masalah hukum yang berkelanjutan terkait Rusia.
“Kami memiliki masalah hukum yang sedang berlangsung yang berkaitan dengan Rusia,” tulis Google dalam laporannya. Mereka menambahkan bahwa sejumlah keputusan perdata yang meliputi hukuman berat telah dijatuhkan sebagai konsekuensi dari penghentian akun, terutama yang terkait dengan pihak-pihak yang terkena sanksi.
BACA JUGA:Miris! Guru Ini Bagikan Video Momen Murid SMA Tak Bisa Hitung Pembagian
Namun, meskipun denda besar ini terus membayangi, pihak Google yakin bahwa masalah hukum tersebut tidak akan memberikan dampak material yang besar pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Bahkan, Alphabet, induk Google, menunjukkan kinerja yang positif dengan mengalami peningkatan saham sebesar lebih dari 5% di perdagangan after-market pada Selasa (29/10), setelah mereka melampaui ekspektasi pendapatan di kuartal ketiga.
BACA JUGA:Kenapa 7 Merek Mobil Ini Kurang Diminati Showroom Mobil Bekas
Tanggapan Beragam atas Sanksi yang Terus Meningkat
Kasus ini menjadi perhatian luas di kalangan pemerhati teknologi dan politik internasional. Beberapa pihak melihat denda ini sebagai langkah politik untuk menekan perusahaan asing yang dianggap membatasi kebebasan media pro-Rusia, sementara lainnya menilai bahwa tuntutan tersebut menunjukkan sikap tegas Rusia dalam membela kepentingan mereka.
Namun, banyak pihak mempertanyakan tujuan dari jumlah denda yang begitu besar ini, mengingat Google sebagai sebuah perusahaan teknologi tidak mungkin mampu membayar denda dengan jumlah tak terbayangkan tersebut.
BACA JUGA:Cara Mengecek LHKPN untuk Melihat Harta Kekayaan Pejabat di Indonesia Lewat Smartphone
Tampaknya, Rusia ingin menekankan bahwa tindakan pembatasan informasi pro-Rusia yang dilakukan oleh Google adalah hal yang sangat serius di mata pemerintah mereka.
(Sheila Silvina)