Sebelum Musim Kemarau, Lakukan Ini pada Tanaman Kelapa Sawit

Senin 01-05-2023,23:55 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang memerlukan curah hujan cukup, yaitu 1.700 – 3000 mm/tahun.

 

Selain itu tanaman kelapasawit juga merupakan tanaman heliofit yang memerlukan cahaya matahari optimal untuk pertumbuhan dan perkembangannya, yaitu lama penyinaran minimal 4 jam per hari. 

 

Kekeringan akan memicu bencana kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan gangguan asap. Defisit air akibat kemarau panjang dan reduksi radiasi matahari akibat gangguan asap dapat mempengaruhi performa tanaman kelapasawit karena tanaman kelapasawit memerlukan curah hujan sebagai sumber air untuk mendudung pertumbuhan perkembangan dan produktivitasnya. 

 

BACA JUGA:Ada Ancaman El Nino, Berikut Cara Pemupukan Sawit saat Kemarau

Kekurangan air akibat kemarau panjang dan reduksi matahari akibat gangguan asap dapat menurunkan tingkat pertumbuhan dan produksi tanaman. Cekaman kekeringan dapat menyebabkan penurunan laju pembelahan sel, penurunan laju penyerapan CO2, penyerapan hara dan fotosintesis serta penurunan produktivitas. 

 

Akibat kekeringan, tanaman juga akan mengalami stres yang ditandai dengan munculnya daun tombak, banyak muncul bunga jantan, malformasi tandan, pelepah segar mengalami sengkleh, serta cadangan buah dan bunga yang kurang. Untuk itu maka perlu dilakukan upaya meminimalisasi dampak kekeringan dan gangguan asap.

 

BACA JUGA:Allahu Akbar, 2 Fenomena Alam 6 Mei 2023, HUJAN METEOR dan GERHANA BULAN

Ada tiga tahap yang dilakukan dalam mengantisipasi dan menanggulangi Dampak Kekeringan, yaitu pencegahan sebelum kekeringan, tindakan selama kekeringan dan tindakan pemulihan setelah kekeringan.

 

Pada tanaman belum menghasilkan (TBM)

Kategori :