NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Istri habisi nyawa suami, dalih awal fitnah anak kandungnya.
Hanya perkara uang, Sulastri gelap mata hingga tega menghabisi nyawa suaminya sendiri. Bahkan sampai menuduh anaknya menjadi pelakunya.
BACA JUGA:Sirekap Mobile Versi Terbaru, Begini Cara Instal dan Menggunakannya
Misteri kematian Saprudin (62), warga Dusun II, Desa Pendagan, Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, yang menggemparkan warga baru-baru ini akhirnya terungkap.
Tak disangka, ternyata pelaku pembunuhan adalah istrinya sendiri, Sulastri (58). Fakta mengejutkan ini diungkap oleh Satreskrim Polres OKU Selatan dalam rilis resmi pada Kamis (21/11/2024).
BACA JUGA:Kusumayati Resmi Divonis Penjara 1 Tahun 2 Bulan, Kasus Pemalsuan Dokumen Dilaporkan Anak Kandung
Kejadian ini berawal dari pertengkaran rumah tangga yang melibatkan uang Rp200 ribu. Awalnya, Sulastri bahkan sempat menyalahkan anaknya, Febri (31), sebagai pelaku pembunuhan.
Kasus ini membuat geger warga Desa Pendagan, Kecamatan Muaradua, terutama ketika Satreskrim Polres OKU Selatan mengungkap fakta sebenarnya. Dalam penyelidikan, Sulastri akhirnya mengakui bahwa ia adalah pelaku pembunuhan suaminya.
Motif Ekonomi Picu Kekerasan
Berdasarkan pengakuan Sulastri, konflik dimulai ketika Saprudin meminta uang sebesar Rp300 ribu. Namun, Sulastri hanya mampu memberikan Rp200 ribu.
Pertengkaran mulut pun tak terelakkan. Saprudin diketahui tidak bekerja dan sepenuhnya bergantung pada istrinya yang menjadi tulang punggung keluarga.
Dalam wawancara dengan media, Sulastri mengaku gelap mata hingga akhirnya melukai suaminya menggunakan mesin pompa air.
“Dia tidak terima hanya diberi Rp200 ribu, padahal saya sudah bekerja keras,” ujarnya.
BACA JUGA:Ini 4 Pilihan Mobil Harga Rp 50 Jutaan, Mewah dan Cocok untuk Keluarga
Pernyataan Berbelit dan Fitnah pada Anak
Usai kejadian, Sulastri panik dan mencoba menutupi perbuatannya dengan menuduh anaknya sebagai pelaku. Namun, pihak kepolisian tidak langsung mempercayai keterangan awal tersebut.
Kapolres OKU Selatan, AKBP M. Khalid Zulkarnaen, menjelaskan bahwa penyelidikan menyeluruh dilakukan dengan mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi. Akhirnya, terungkap bahwa Sulastri-lah pelaku sebenarnya.
“Kami meluruskan bahwa polisi tidak pernah menyatakan anak korban sebagai pelaku,” tegasnya.