Proyek Pembangunan Jalan di Desa Simpang Seluma Utara Terhenti, Warga Berharap Segera Berlanjut

Sabtu 07-12-2024,13:36 WIB
Reporter : Tim Liputan
Editor : Septi Fitriani

SELUMA, RBTVCAMKOHA.COM – Proyek pembangunan jalan yang sempat direncanakan untuk memperbaiki akses transportasi di Desa Simpang Seluma Utara, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, kini terhenti.

BACA JUGA:Keterangan Jubir KPK Pasca Penyidik Geledah 7 Rumah Pribadi, 1 Rumdin dan 5 Kantor di Bengkulu

Keputusan tersebut mengakibatkan terganggunya aksesibilitas warga yang sebelumnya telah berharap akan adanya perbaikan jalan termasuk pembangunan jembatan.

Meskipun demikian, masyarakat desa tetap menyambut antusias dan berharap agar proyek ini dapat segera dilanjutkan.

BACA JUGA:Tronton Masuk Rumah, 2 Orang Penghuni Rumah Ditabrak, 1 Orang Dikabarkan Tewas

Proyek ini dikelola oleh Balai Satker Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR dan mendapat dukungan penuh masyarakat.

Pada awalnya, pembangunan jalan ini rencananya dilaksanakan pada tahun 2024, namun penundaan terjadi akibat adanya permintaan pembaruan proposal dari pihak terkait.

Terhentinya proyek ini menyebabkan akses jalan di desa kembali terbatas, serta menyulitkan warga dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Jalan yang rusak, terutama saat musim hujan, meningkatkan risiko kecelakaan dan memperburuk kondisi ekonomi masyarakat.

BACA JUGA:Begini Kronologis Laka Maut Truk Tabrak Pemotor dan Rumah, IRT Hamil 5 Bulan Meninggal Dunia

Ketua Forum Pemuda Masyarakat Simpang (Fokermas) Tomi mengungkapkan, pembangunan jalan bagi masyarakat Desa Simpang Seluma Utara sangat penting, karena kondisi jalan yang buruk telah menghambat berbagai aktivitas, baik untuk transportasi maupun kegiatan ekonomi.

“Kami sangat antusias dengan adanya proyek ini karena dapat memperbaiki akses jalan yang sudah lama menjadi masalah bagi kami. Meski terhenti, kami berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah terhentinya proyek ini agar pembangunan bisa dilanjutkan," ujar Tomi. 

Proyek ini sebelumnya direncanakan dibangun dengan anggaran sebesar Rp 4,5 miliar, namun ditunda sementara karena ada permintaan pembaruan proposal oleh Balai Satker Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR.

"Akses jalan yang rusak menyebabkan kesulitan besar bagi warga, terutama dalam hal transportasi dan kegiatan ekonomi," tambah Ketua Pemuda Masyarakat Simpang (Fokermas).

BACA JUGA:Kalah Pilkada, Calon Wakil Bupati Polisikan Calon Bupati, Ini Kasusnya

Kategori :