BACA JUGA:8 Cara Mencuci Panci Listrik yang Benar agar Tahan Lama, Ibu-ibu Harus Coba
4. Garam Laut
Garam laut memiliki sifat antibakteri dan antijamur, sehingga dapat menjadi obat kutu air yang alami.
Untuk mendapatkan manfaatnya sebagai obat kutu air, kamu bisa mencampurkan garam ke dalam air hangat, lalu rendam kaki kamu ke dalam campuran air garam tersebut.
Tunggulah selama 20 menit. Setelahnya, keringkan kaki kamu menggunakan handuk.
BACA JUGA:Rincian Dana Desa di Kabupaten Kendal Tahun 2025, Segini Nominal Tertingginya
5. Teh Hijau
Teh hijau atau green tea bisa dijadikan sebagai obat kutu air alami, karena mengandung polifenol. Zat ini memiliki sifat antijamur.
Lalu, diwartakan dari Insider, sebuah uji klinis kecil tahun 2013 menuturkan, merendam kaki ke dalam air mengandung polifenol dapat memperbaiki gejala kutu air yang dialami lansia.
Khasiat teh hijau untuk mengobati kutu air bisa didapat bila cara tersebut dilakukan rutin selama 12 minggu.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Melanda Kabupaten Seluma, Nelayan Banting Setir jadi Buruh Berondol Sawit
6. Tepung Jagung
Tepung jagung dapat membantu mengobati kutu air. Tepung ini dapat menjaga area yang terkena kutu air tetap kering dan bersih.
Ketika bagian kaki tetap kering, jamur akan sulit berkembang biak dan menyebar karena keringat serta kelembaban telah terkendali.
Untuk mengobati kutu air secara alami dengan bahan ini, taburkan tepung jagung langsung ke kaki sesaat sebelum memakai kaus kaki atau sepatu.
BACA JUGA:Jangan Bingung, Begini Cara Mudah Menghilangkan Iklan di HP Oppo
7. Bedak Talk atau Bedak Bayi
Bedak ini bisa menjadi obat kutu air di kaki, karena dapat menjaga agar kulit yang terinfeksi tetap kering dan bersih. Suasana tersebut membuat jamur sulit untuk berkembang biak dan secara perlahan mati.
Agar lebih efektif, caranya taburkan bedak tersebut pada daerah yang terinfeksi dalam keadaan kering. Lakukan hal tersebut sebelum kamu menggunakan kaos kaki untuk menghindari terjadinya kelembaban.
Itu dia beberapa obat alami yang dapat mencegah dan mengobati kutu air. Bila keluhan tak kunjung membaik, segera periksakan ke dokter.
BACA JUGA:Obat Kutu Air di Kaki jika Sampai Bolong, Bisa Langsung Dicoba
Jenis-jenis Tinea Pedis
Berdasarkan karakteristik klinisnya, Tinea pedis dibagi menjadi beberapa jenis:
1. Tinea pedis vesikuler atau inflamasi
Bagian atas vesikel biasanya mengupas setelah beberapa hari, mungkin karena abrasi. Ini akan menyebabkan rasa terbakar, gatal, dan nyeri yang berbeda-beda.
Penderita akan mengalami kesulitan berjalan jika mereka mengalami peradangan yang cukup parah. Musim panas atau kemarau akan menyebabkan penyakit ini berkembang dengan cepat. Dan jika lebih parah, akan menyebabkan reaksi inflamasi seperti selulitis, adenopati, dan limfangitis.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Melanda Kabupaten Seluma, Nelayan Banting Setir jadi Buruh Berondol Sawit
2. Tinea pedis ulseratif
Interdigitale adalah penyebab utama tinea pedis ulseratif dengan lesi vesikulopustular yang menyebar dengan cepat, ulkus, dan erosi, dan kadang-kadang infeksi bakteri sekunder.
Maserasi, yang biasanya dimulai di ruang antar jari-jari kaki, kemudian menyebar ke punggung, bagian lateral, dan permukaan plantar dalam beberapa hari. Tinnea pedis ulseratif ini dapat menyebabkan selulitis, limfangitis demam, dan malaiase.
Bisul, nyeri dengan tingkat yang bervariasi, dan rasa gatal adalah gejala yang paling umum.
BACA JUGA:8 Rekomendasi Sabun Penghilang Daki, Bisa Dibeli di Alfamart Terdekat
3. Interdigital tinea pedis
Tinnea pedis interdigital yang paling umum adalah yang terjadi di antara jari keempat dan kelima, yang biasanya basah dan dikenal sebagai dermatofitosis simpleks. Gejala klinis yang umum seperti gatal, rasa seperti terbakar, dan bau tidak sedap
BACA JUGA:8 Cara Mencuci Panci Listrik yang Benar agar Tahan Lama, Ibu-ibu Harus Coba
4. Tinea pedis hiperkeratotik