Mengenal Tradisi Melamar Perempuan Adat Minang, Terkenal dengan Budaya Matrilineal

Minggu 15-12-2024,14:01 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Septi Widiyarti

Tradisi setelah akad nikah

1. Memulangkan tando atau tanda
Mengembalikan barang-barang pengikat janji saat lamaran kepada masing-masing keluarga pria dan wanita
2. Malewakan gala marapulai
Mengumumkan tanda gelar kehormatan dan kedewasaan untuk mempelai pria
3. Mengadu kening
Pasangan mempelai mengadu kening untuk saling menyentuh satu sama lain oleh sesepuh dari keluarga wanita
4. Bermain coki
Coki permainan tradisional dari Ranah Minang yang mirip dengan catur, dimainkan oleh dua orang. Permainan ini memiliki makna untuk membantu kedua mempelai mengurangi kekakuan dan ego masing-masing, sehingga dapat tercipta keharmonisan dan kemesraan.

BACA JUGA:3 Cara Melamar Perempuan dalam Syariat Islam, Tidak Boleh Sembarangan

Sementara itu, dalam pernikahan adat Minangkabau, hidangan yang disajikan memiliki makna simbolis dan mencerminkan kekayaan budaya kuliner Minang. Dilansir dari beberapa sumber, beberapa hidangan khas yang biasanya dihidangkan antara lain:
1. Rendang
Rendang adalah hidangan wajib dalam upacara pernikahan adat Minangkabau. Rendang tidak hanya terbuat dari daging sapi, tetapi juga bisa menggunakan daging ayam, telur, atau daging kambing.
2. Gulai Ayam Nanas atau Naneh
Gulai ayam dengan tambahan nanas memberikan cita rasa khas yang manis dan asam, menambah variasi dalam hidangan pernikahan.
3. Anyang Dagiang atau Asam Padeh
Hidangan daging yang dimasak dengan bumbu asam pedas, memberikan sensasi rasa yang segar dan pedas.

BACA JUGA:Cara Melamar Perempuan Bugis, dari Pendekatan hingga Menyerahkan Uang

4. Nasi Kunyit
Nasi yang dimasak dengan kunyit, memberikan warna kuning cerah dan aroma khas, melambangkan kemakmuran dan kebahagiaan.
5. Sate Padang
Sate khas Padang dengan bumbu kental yang kaya rempah, menjadi salah satu hidangan favorit dalam pesta pernikahan.
6. Lamang
Makanan yang terbuat dari beras ketan yang dimasak dalam bambu, sering disajikan sebagai simbol kebersamaan dan gotong royong.

BACA JUGA:Teko Listrik Kinclong dan Awet! Begini Cara Membersihkannya dengan Aman Tanpa Ribet

7. Pinyaram
Kue tradisional yang terbuat dari tepung beras dan gula merah, memiliki rasa manis dan tekstur kenyal, biasanya disajikan sebagai camilan.
8. Lapek Bugih
Kue yang terbuat dari beras ketan dan santan, dibungkus dengan daun pisang, memberikan cita rasa gurih dan manis.
Itulah tradisi melamar perempuan adat Minang serta hidangan khasnya, informasi ini dilansir dari beberapa sumber. Jika terdapat perbedaan tolong dipahami.

Putri Nurhidayati

Kategori :