NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Begini tradisi melamar perempuan adat Minang, ini daftar menu khas yang dihidangkan
Berbeda dengan tradisi pada umumnya di Indonesia, adat Minangkabau, terkenal dengan sistem kekerabatan matrilineal, memiliki tata cara unik dalam prosesi lamaran pernikahan.
BACA JUGA:Cara Membersihkan Mug Keramik, Ibu-ibu Wajib Coba Dirumah!
Perlu diketahui, matrilineal adalah sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari pihak ibu saja. Dari asal katanya, istilah matrilineal terdiri dari kata matri artinya (ibu) dan lineal (garis), sehingga berarti garis ibu.
Dalam adat Minang, pihak perempuan memiliki peran penting dalam melangkah pertama kali untuk melamar calon mempelai pria. Tradisi ini penuh makna dan nilai-nilai budaya yang menjunjung tinggi kesopanan serta keharmonisan antara dua keluarga.
Bagaimana sebenarnya proses lamaran dalam adat Minang? Apa saja simbol dan pesan yang terkandung di dalamnya?
Prosesi pernikahan adat Padang Minangkabau terbagi menjadi dua bagian, yaitu sebelum dan setelah akad nikah.
BACA JUGA:Kejurnas Voli U-19 2024, Bengkulu Jaya Melaju ke Final Usai Duel Sengit
Tradisi Melamar Perempuan Adat Minang
Berikut adalah rangkaian prosesi pernikahan adat Minang yang perlu diketahui, seperti dilansir dari Antaranews:
Tradisi sebelum akad nikah
1. Maresek atau tahapan awal
Merasek merupakan prosesi pihak keluarga mempelai wanita berkunjung atau mendatangi kediaman mempelai laki-laki. Berbeda dengan tradisi adat lainnya, dalam adat Minangkabau, pihak keluarga mempelai wanita yang mengunjungikeluarga mempelai laki-laki.
Dalam kunjungan itu, anggota keluarga wanita yang berpengalaman akan menilai apakah calon pengantin pria cocok untuk calon pengantin wanita.
BACA JUGA:Cara Melamar Perempuan Bugis, dari Pendekatan hingga Menyerahkan Uang
2. Manimang dan batimbang tando (bertukar tanda)
Jika mendapatkan hasil yang baik, dan disepakati oleh pihak keluarga wanita. Prosesi selanjutnya melakukan pinangan. Biasanya maminang yang dibawa oleh keluarga wanita adalah sirih pinang lengkap, kue-kue, dan buah-buahan.
Jika pinangan diterima, proses selanjutnya adalah batimbang tando atau bertukar tanda sebagai simbol perjanjian yang mengikat dan tidak dapat dibatalkan secara sepihak.
Barang-barang yang dipertukarkan biasanya benda-benda seperti keris, kain adat, atau benda lain yang bernilai bagi keluarga.
3. Mahanta sirih atau meminta izin
Dalam prosesi ini, calon mempelai pria akan mengabarkan niatnya dan meminta doa restu dari seluruh keluarga besar yang dituakan. Hal yang sama juga akan dilakukan oleh mempelai wanita dan diwakili oleh keluarga atau kerabat wanita sambil mengantar sirih lengkap.
Sedangkan calon mempelai pria membawa selapah yang berisi daun nipah dan tembakau.
BACA JUGA:Waspada DBD, Ini 7 Bahan Alami untuk Ramuan Ampuh Mencegahnya
4. Babako – babaki
Keluarga dari ayah calon mempelai wanita, yang disebut bako, menunjukkan kasih sayangnya dengan berkontribusi sesuai kemampuan dalam menanggung biaya.
Calon mempelai perempuan ini akan dijemput untuk mengunjungi rumah keluarga dari sang ayah. Selama berada di sana, para tetua akan memberi nasihat penting seputar pernikahan yang perlu dipahami oleh calon mempelai wanita.
Kemudian keesokan harinya dibawa kembali ke rumahnya dengan iringan keluarga ayah membawa barang hantaran yang meliputi sirih lengkap sebagai tanda hormat kepada kepala adat, juga nasi kuning dan singgang ayam sebagai simbol makanan adat.
Selain itu, mereka juga membawa barang-barang yang dibutuhkan oleh calon mempelai wanita seperti pakaian, perhiasan emas, dan makanan lainnya.
BACA JUGA:Kenali Ciri-ciri Rumah yang Rawan DBD, Waspadalah saat Musim Penghujan
5. Malam bainai
Proses malam bainai biasanya dilakukan pada malam sebelum akad nikah. Tradisi ini bertujuan untuk mengungkapkan kasih sayang dan memohon doa restu dari para sesepuh keluarga mempelai wanita.
Bainai berarti melekatkan tumbuhan halus daun pacar merah (daun inai) ke kuku calon mempelai wanita.
6. Manjapuik marapulai
Manajapuik marapulai adalah prosesi dalam pernikahan adat Minangkabau, di mana calon mempelai pria akan dijemput dan dibawa ke rumah calon pengantin wanita bersama rombongannya, melakukan kunjungan ke rumah calon mempelai wanita untuk melaksanakan akad nikah.
BACA JUGA:Jangan Buru-buru Panggil Damkar, Coba Cara Ini untuk Mengatasi Sarang Tawon di Rumah
7. Penyambutan di rumah dari anak daro
Selanjutnya prosesi penyambutan kedatangan calon mempelai pria di rumah calon mempelai wanita. Kedatangannya diiringi dengan musik-musik tradisional dari minang.
Ketika calon mempelai pria memasuki rumah, para sesepuh dari pihak wanita akan memercikkan air ke kakinya sebagai simbol penyucian.
Setelah itu, calon mempelai pria akan menuju ke lokasi akad nikah akan dilangsungkan.
BACA JUGA:Mengatasi Sarang Laba-laba di Rumah dengan Cara Sederhana, DijaminTidak Muncul Lagi