Dilansir situs Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN menjelaskan bahwa hujan meteor tidak memiliki dampak negatif bagi masyarakat dan tidak mengakibatkan lapisan ozon menipis. Hal ini dikarenakan beberapa meteor akan habis terbakar oleh atmosfer bumi.
Sehingga masyarakat dapat melihat fenomena hujan meteor atau yang biasa disebut bintang jatuh ini tanpa khawatir dan cemas, karena hujan meteor cenderung aman dan tidak berbahaya. Adapun untuk menyaksikan hujan meteor secara efektif perlu cuaca yang cerah dan mendukung.
“Agar dapat mengamati hujan meteor atau fenomena antariksa lainnya secara efektif, diperlukan cuaca yang cerah dan mendukung serta bebas dari tutupan awan. Bebas dari polusi cahaya atau gangguan cahaya buatan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Medan pandang bebas dari penghalang. Apabila ingin mengabadikan hujan meteor dibutuhkan kamera all sky yang diletakkan di arah zenith (arah atas) sehingga kamera akan merekam sampai malam selesai, baru bisa melihat meteor melintas," ungkap Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN.
BACA JUGA:5-6 Mei Fenomena Penumbra, Ini Tata Cara Salat Gerhana Berjemaah dan Sendirian
Adapun meteor yang dianggap berpotensi berbahaya, yaitu meteor yang memiliki ukuran lebih dari 140 meter dengan jarak perpotongan orbit minimal sekitar 5 juta kilometer. Hal ini perlu diwaspadai jika melintas dekat bumi dengan jarak kurang dari batas roche atau batas ketika benda langit berinteraksi dengan gravitasi bumi. Sebab jika jaraknya sama dengan batas roche, benda langit bisa hancur berkeping-keping dan membentuk cincin di bumi. Namun, jika jaraknya kurang dari batas roche, maka akan memungkinkan jatuh ke bumi.
Hujan Meteor Eta Aquarid 6 Mei 2023
Mengutip situs resmi Langit Selatan, hujan meteor Eta Aquarid dimulai pada tanggal 15 April 2023 sampai 27 Mei 2023. Adapun puncak terjadinya hujan meteor Eta Aquarid akan terjadi pada tanggal 5-6 Mei 2023. Hujan meteor Eta Aquariid yang berasal dari sisa komet Halley ini akan mencapai maksimum tanggal 6 Mei 2023.
Hujan meteor Eta Aquarid akan tampak tampak datang dari rasi Aquarius dan bisa diamati setelah lewat tengah malam sampai jelang fajar, setelah rasi Aquarius terbit pukul 01:24 WIB. Di malam puncak, seharusnya pengamat bisa melihat 60 meteor yang berasal dari sisa komet Halley setiap jam dengan kecepatan 66,9 km/detik.
Dikutip dari situs Pusat Sains Antariksa LAPAN, hujan meteor Eta Aquarid berasal dari konstelasi Aquarius tepatnya di bintang Eta Aquarii. Meski berasal dari konstelasi Aquarius, untuk menyaksikan hujan meteor ini tidak perlu melihat dari arah di mana rasi bintang Aquarius berada, karena kemunculan meteor-meteor pada Eta Aquarid ini dapat datang dari segala penjuru langit.
BACA JUGA:Ada KPR dengan Subsidi Bantuan Uang Muka hingga Rp 40 Juta, Berikut Syarat dan Caranya
Cara Melihat Hujan Meteor Eta Aquarid