BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Pasca musibah tenggelam yang merenggut 7 nyawa di kawasan Pantai Panjang Bengkulu dalam beberapa bulan terakhir, Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Pemerintah Kota Bengkulu, Basarnas menggelar pertemuan pada Jumat pagi (5/5).
BACA JUGA:Sudah Bertunangan, Duda Anak Satu Asal Pagar Alam Rudapaksa Calon Istrinya
Dalam pertemuan yang dipimpin Asisten I Pemerintah Provinsi Bengkulu Khairil Anwar diambil sejumlah keputusan.
Diantaranya Pemerintah sepakat akan melakukan penjagaan setiap hari selama 24 jam di kawasan Pantai Panjang.
BACA JUGA:Pendaftaran Rekrutmen Bersama BUMN 2023 Diundur, Ini Link dan Cara Biar Lolos
Tim yang akan bergabung dalam pos pantau terpadu ini diantaranya BPBD Provinsi Bengkulu, BPBD Kota Bengkulu, Basarnas, Dinas Pariwisata dan relawan dari PMI dan Pramuka.
Para petugas ini akan melakukan patroli dibekali sarana prasarana memadai seperti kendaraan roda dua dan roda empat.
Dikatakan Asisten I Pemprov Khairil Anwar, nantinya setiap petugas akan bergantian melakukan piket selama 24 jam.
BACA JUGA:Masuk Kos-Kosan Mahasiswi, Aksi Pencuri Terekam CCTV
"Petugas akan melakukan patroli di sepanjang kawasan Pantai Panjang secara rutin per jam, guna memastikan pengunjung yang mau mandi di titik rawan dapat dicegah," ujar Khairil Anwar.
Ditambahkan Khairil Anwar, aelama ini pedagang kerap mengingatkan pengunjung untuk tidak mandi namun kerap diabaikan karena bukan petugas resmi.
BACA JUGA:Kekuasaan Allah SWT Diperlihatkan. Purnama, Gerhana dan Hujan Meteor Terjadi Malam Ini
Untuk itu, ke depan setelah ada tim terpadu ini diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang mandi di kawasan yang dilarang tersebut.
Selain itu, Pemerintah nantinya juga akan memasang sejumlah papan larangan mandi di kawasan Pantai Panjang.
Sementara itu, untuk uji coba petugas gabungan akan mulai berjaga dan patroli pada Sabtu 6 Mei. Namun untuk mulai aktif penjagaan pada Senin mendatang.