Mengawali kegiatan Bimtek, Dirjen TP menyampaikan bahwa dalam kondisi iklim ekstrim ini diharapkan tim POPT melakukan peramalan di daerah-daerah yang menjadi ancaman, walaupun selama ini sudah kita mapingkan daerah-daerah langganan serangan OPT misal daerah wereng, daerah hama tikus dan kresek.
"Ini rawan makanya harus ada persiapan. Maka dilakukan peramalan daerah ancaman walaupun sudah kami petakan daerah langganan OPT. Daerah rawan wereng, hama tikus dan lainnya dipetakan dan antisipasi dini," imbuhnya.
Setelah dilakukan peramalan terhadap serangan hama dan penyakit serta organisme pengganggu tumbuhan harus dilakukan langkah lanjutan.
Suwandi mengingatkan kembali bahwa arahan Mentan SYL agar jajaran Kementan hadir secara langsung mendampingi petani dalam menghadapi El Nino.
BACA JUGA:Allah SWT Merahasiakan Waktu Kiamat, Namun Ini Tanda yang Disampaikan, Sudah Ada ?
Langkah menghadapi ancaman El Nino dengan melakukan antisipasi dini, diantaranya mapping daerah rawan kekeringan, membentuk brigade air, early warning system dan memantau data BMKG, serta percepatan tanam dan asuransi usahatani.
Sedangkan langkah adaptasi diantaranya, penyiapan sumber sumber air, alsintan pompa, traktor, combine, penggunaan benih tahan kekeringan, sedangkan langkah mitigasi: teknologi budidaya hemat air, percepatan panen, sistem tumpangsari, klaim asuransi bagi puso, bantuan benih gratis bagi puso yang belum diasuransikan.
(tim)