Kemudian di waktu Subuh, Abu Jahal sudah membawa batu sebagaimana dia gambarkan, duduk sambil menunggu Rasulullah SAW. Sementara kafir Quraisy menantikan kabar keberhasilan Abu Jahal.
Begitu mendapati Rasulullah SAW sholat dan sujud, Abu Jahal membawa batu di arah depan Rasulullah SAW, saat di posisi tepat dan hendak menimpakan batu itu, tiba-tiba saja raut muka Abu Jahal berubah ketakutan.
Badannya gemetar sampai-sampai dia melempar batu yang digenggamnya. Rencana busuknya gagal.
Saat ditanya kafir Quraisy, apa yang terjadi, Abu Jahal mengaku, detik-detik dia hendak menjatuhkan batu, tiba-tiba dia melihat unta yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.
BACA JUGA:Saat Kita Tidak Mampu Melawan Pasukan Dajjal, Ini yang Dilakukannya di Akhir Zaman Nanti
Perawakan tubuh unta itu berbeda dan hendak memakannya. Menurut Ibnu Ishaq, unta tersebut adalah malaikat Jibril yang menjelma, seandainya Abu Jahal melakukannya, sang unta jelmaan itu segera melumat Abu Jahal.
Kedua, konspirasi jahat kafir Quraisy dalam Darun Nadwah, yang dijawab Allah SWT dalam surat al-Anfal 30. Peristiwa ini terjadi pada 2 September 622 M, dua bulan setengah setelah peristiwa Baiat Aqabah.
Para elite kafir Makkah antara lain Abu Jahal, Jubair bin Muth’im, Thaimah bin Addi, al-Harits bin Amir, Abu al-Bukhtari, Syaibah, dan Atabah, bersepakat untuk membunuh Rasulullah SAW.