Pekan lalu, Kapolda Papua Inspektur Jenderal (Irjen) Mathius Fakhiri pernah mengingatkan agar para pejabat daerah di Bumi Cenderawasih tak main mata dan coba-coba memberikan bantuan kepada kelompok separatisme. Peringatan itu, Irjen Mathius sampaikan karena diduga adanya pejabat-pejabat di lembaga pemerintahan di Papua, yang bekerja sama dan turut serta membantu aktivisme pemberontakan dan anarkisme yang dilakukan kelompok Egianus Kogoya di Nduga.
“Ada beberapa pejabat-pejabat daerah yang terlibat dalam kelompok KKB Egianus Kogeya,” ujar dia, Ahad (30/4)
BACA JUGA:Pilotnya Masih Disandera KKB Papua, Susi: Kalau Saya yang Suruh Selamatkan, Saya Bom Semua
Terkait dugaan keterlibatan pejabat-pejabat yang membantu kelompok separatisme tersebut, Irjen Mathius memastikan akan melakukan penegakan hukum. “Penegakan hukum yang kami (Polri dan Tentara Nasional Indonesia) lakukan, akan menyasar terhadap siapapun. Baik masyarakat, ataupun pejabat instansi daerah yang mendukung KKB ini,” ujar Irjen Mathius.
Pejabat Daerah
Kasatgas Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadani mengatakan penangkapan terhadap MM terjadi pada April kemarin dan masih terus dilakukan pendalaman sampai saat ini.
“Kita mengamankan salah satu pejabat daerah yaitu atas nama MM yang merupakan kepala distrik dari Kenyam. Di mana yang bersangkutan membantu kelompok KKB dengan sejumlah uang," ujarnya dalam keterangan video yang dibagikan, Jumat (5/2).
Faizal menambahkan penangkapan terhadap MM juga merupakan hasil dari pengembangan kasus sebelumnya. Lewat pengembangan tersebut, MM kemudian diketahui sempat memberikan uang sebesar Rp30 juta yang digunakan untuk pembelian amunisi.
Lebih lanjut, ia mengatakan temuan tersebut juga sesuai dengan pernyataan Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri sebelumnya yang mencurigai apabila KKB turut didukung oleh sejumlah pejabat pemerintah daerah.
“Ini harapannya menjadi warning bagi kita semua untuk kita lebih concern dan juga lebih waspada terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok kriminal bersenjata," jelasnya.
(tim)