2. Percikan droplet, yaitu tetesan kecil air liur atau lendir yang mengandung virus dan dapat terhirup oleh orang sehat.
3. Permukaan benda yang terkontaminasi, seperti mainan, gagang pintu, atau peralatan makan yang disentuh oleh penderita HMPV. Virus ini mampu bertahan di permukaan benda selama beberapa jam.
Dengan pola penyebaran yang mirip flu, penularan HMPV dapat dicegah melalui penerapan kebiasaan hidup bersih dan sehat.
BACA JUGA:Tragis, Ditemukan Tak Bernyawa di Kebun Sawit Kaki Hilang Sebelah Diduga Dimangsa Harimau
Apakah HMPV Berbahaya?
Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa HMPV bukanlah virus yang membahayakan nyawa. Meski beberapa kasus dapat berkembang menjadi infeksi saluran pernapasan yang lebih serius, seperti bronkitis atau pneumonia, sebagian besar pasien dapat sembuh secara alami dengan beristirahat dan mendapatkan perawatan sederhana.
“Berbeda dengan COVID-19, yang merupakan virus baru, HMPV ini adalah virus lama yang sifatnya lebih ringan. Tidak perlu kekhawatiran berlebihan,” tambah Menkes.
Di samping itu, dalam kelompok tertentu seperti anak-anak dengan penyakit bawaan atau individu lansia, virus ini mungkin berisiko lebih serius. Oleh karena itu, langkah pencegahan tetap penting untuk diutamakan.
BACA JUGA:Ada Seribu Durian Gratis Di Rejang Lebong, Catat Tanggalnya
Gejala Umum Infeksi HMPV
Gejala HMPV serupa dengan penyakit flu biasa dan biasanya mencakup:
- Demam.
- Batuk.
- Hidung tersumbat atau pilek.
- Sesak napas.
Dalam beberapa kasus, infeksi ini dapat berkembang menjadi komplikasi lebih serius. Jika seseorang menunjukkan gejala yang lebih parah, seperti kesulitan bernapas atau demam tinggi yang tidak kunjung reda, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
BACA JUGA:Hati-hati Barang Palsu! Begini Cara Mengecek Sertifikat Emas Antam, Cukup Ikuti 5 Panduannya