BACA JUGA:KKB Egianus Kogoya Mulai Terpecah, Tokoh Agama Papua Ramai-ramai Bantu TNI-Polri
Dua orang yang terluka adalah Alverus Sanuari dan Benyamin Sembiring. Mereka dibebaskan bersama Kadis Infokom, kemudian kembali ke Oksibil untuk mendapatkan perawatan medis di rumah sakit atas luka yang mereka alami. Sementara empat orang tak diperbolehkan pergi alias disandera.
“Dua korban yang alami luka-luka saat ini dalam perjalanan ke Jayapura untuk mendapat perawatan," kata J.O. Sembiring.
Terpisah, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo menyatakan KKB meminta uang tebusan sebesar Rp 500 juta. “Memang benar KKB yang menyandera para pekerja pembangunan tower BTS di Okbab itu meminta uang tebusan Rp 500 juta sebagai syarat untuk membebaskan para sandera," kata Ignatius di Tanah Merah, Kabupaten Boven Digul, Papua Selatan.
BACA JUGA:KKB Egianus Kogoya Pasti Pusing, Polisi Tangkap Oknum Penyuplai Dana dan Senpi
4 karyawan yang disandera itu adalah Asmar dan Fery karyawan PT Inti Bangun Sejahtera yang merupakan rekanan Bakti Kominfo, kemudian Peas Kulka (Staf Distrik Okbab) dan Senus Lepitalem (Staf Distrik Borme).
Benny menyatakan pihaknya saat ini sedang berupaya untuk membebaskan keempat sandera. “Berbagai upaya saat ini untuk membebaskan keempat sandera,” kata Kombes Pol. Benny.
Belum ada pernyataan dari pihak mana pun terkait penyanderaan ini. Sebelumnya, kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB OPM menyandera pilot Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens sejak Februari lalu. Hingga saat ini, pasukan gabungan dari TNI-Polri belum mampu membebaskan Philips dari kelompok pimpinan Egianus Kogoya tersebut.
Kirim Pasukan Elit
Terpisah, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman turun langsung bertemu prajurit yang akan berangkat ke Papua untuk meyakinkan seluruh pihak bahwa mereka siap menjalankan tugas di daerah operasi.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari mengatakan, Kasad selaku pembina kekuatan TNI AD ingin memastikan pasukannya sudah siap, baik dari latihan-latihan, dan perlengkapan yang akan mereka gunakan selama bertugas di Papua.
“Ini yang mengirim dari Panglima TNI untuk melaksanakan tugas operasi, tetapi Bapak Kasad selaku pembina kekuatan Angkatan Darat ini meyakinkan pasukannya sudah siap, baik secara latihannya kemudian perlengkapan-perlengkapan yang akan digunakan sudah terlengkapi, dan mereka diyakinkan siap untuk diberangkatkan,” sambung Brigjen Hamim.
Dia menambahkan, pengecekan ke markas satuan-satuan tempur TNI AD itu juga sengaja dilakukan oleh Kasad untuk evaluasi secara langsung.
“Kasad ingin meyakinkan pasukan yang akan berangkat benar-benar siap, termasuk juga evaluasi apa yang sudah terjadi supaya itu tidak terjadi lagi,” kata Kadispenad.