BACA JUGA:Puluhan Anggota KKB Menyerah Secara Sukarela, Kasad Dudung: Lindungi Rakyat Papua
Presiden: Medannya Sulit
Di tempat terpisah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, upaya pembebasan sandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhambat medan yang sangat sulit. Menurut dia, situasi di lapangan tak semudah seperti yang dibayangkan.
“Kalau kita melihat di lapangan, situasi lapangan itu tidak semudah yang kita bayangkan kalau kita itu di Jakarta. Saya ke Nduga dua kali, ke Wamena nggak tahu empat atau lima kali. Medannya itu betul-betul medan yang sangat sangat sulit. Hutan belantara, sangat dingin. Jurangnya dalamnya beratus-ratus meter," kata Presiden Jokowi di Jakarta.
Jokowi mengatakan, sulit membayangkan kondisi medan di Papua jika belum pernah melihatnya secara langsung. Sedangkan KKB di Papua benar-benar menguasai kondisi lapangan.
BACA JUGA:KKB Egianus Kogoya Mulai Terpecah, Tokoh Agama Papua Ramai-ramai Bantu TNI-Polri
Meskipun begitu, Jokowi menegaskan bahwa aparat keamanan tak pesimistis dalam upaya membebaskan para sandera.
“Bukan berarti kita pesimis. Ndak. Tapi memang medannya seperti itu. Tapi kan juga kemarin yang sandera sudah ada yang juga yang sudah bisa diamankan kembali. Medannya kalau bapak ibu ke sana baru ngerti betul betapa medannya sangat berat sekali," kata Jokowi menjelaskan.
Sebelumnya, Polda Papua mengabarkan empat pekerja pembangunan BTS Telkomsel yang disandera kelompok separatisme bersenjata di Distrik Okbab, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Jumat (12/5/2023), sudah diselamatkan. Tokoh agama dan tokoh adat disebut berperan dalam pembebasan tersebut.
Kapolda Papua Inspektur Jenderal (Irjen) Mathius Fakhiri menyampaikan, para sandera dari PT Inti Bangun Sejahtera (IBS) itu sudah berada di kelompok aman bersama-sama masyarakat.
“Keempat korban tersebut sudah mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas. Update terakhir sore ini, pendarahan dari luka-luka yang didapatkan korban sudah berhenti,” kata Irjen Mathius dalam siaran pers yang disampaikan kepada wartawan di Jakarta, Ahad (14/5/2023).
Menurut dia, saat ini salah satu kepala distrik sudah berada di Kampung Okbab untuk memastikan keberadaan para korban tersebut. Irjen Mathius berharap, dari komunikasi yang dilakukan kepala distrik terhadap para kelompok penyandera dapat berujung pada penghentian kekerasan susulan.
“Sehingga komunikasi yang dilakukan membuat tidak ada lagi kekerasan atau penganiayaan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) ini,” kata Irjen Mathius.
Kapolda menerangkan, empat pekerja PT IBS yang sempat disandera kelompok separatisme bersenjata itu, tiga di antaranya warga pendatang. Ketiga pekerja tersebut, Irjen Mathius mengakui, dalam kondisi luka-luka akibat terkena bacokan. Satu lagi, kata Irjen Mathius adalah warga asli Papua yang juga pekerja pembangunan tower BTS.
“Namun, yang satu warga Papua ini, masyarakat asli yang sempat mengamankan diri dan dalam kondisi baik,” ujar Irjen Mathius.