Menurut rekan sejawatnya, Herlian Yanuardi, pada Senin lalu (15/5) almarhum rencana hendak melakukan operasi mata di Jakarta.
BACA JUGA:Intrik Curang Penerimaan Murid Baru Terbongkar, Gubernur Wanti-wanti Semuanya Harus Sesuai Fakta
Setiba di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, pesawatnya ditundanya karena kondisi fisiknya drop, kemudian sempat dirawat oleh tim medis di bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu.
Almarhum yang memiliki riwayat penyakit diabetes, didiagnosa mengalami lemah jantung dan disertai sesak nafas, sehingga menunda keberangkatannya ke Jakarta pada keesokan harinya atau Selasa pagi (16/5).
BACA JUGA:Komplit, Sukses dan Banjir Rezeki di Usia Muda, 10 Tanggal Lahir Ini Juga Disayangi Banyak Orang
Setiba di Jakarta, almarhum didampingi istrinya sempat menginap di hotel, kemudian almarhum sebelum operasi mata sempat melakukan cek kesehatannya kembali, sebelum melakukan operasi mata.
Namun pada Kamis (17/5) kondisinya melemah dan kemudian dilarikan keluarganya ke ICU RSCM Jakarta untuk menjalani perawatan intensif, dan almarhum menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu dini hari tadi (20/5) pukul 02.50 wib.
BACA JUGA:Tidak Bisa Asal Pecat, Begini Mekanisme Pemberhentian Ketua RT
"Almarhum rencana mau operasi mata di Jakarta, tapi saat di bandara Fatmawati Soekarno kondisi fisiknya ngedrop, lemah jantung dan disertai sesak nafas," terangnya.
Sementara adik kandungnya Zuraini yang merupakan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Seluma, memohon almarhum dimaafkan segala khilaf dan salahnya selama hidupnya, semoga almarhum husnul khotimah.