Di bagian awal kode ban, Anda akan menemukan angka-angka yang menunjukkan ketebalan ban. Angka pertama menunjukkan lebar ban dalam satuan milimeter, sementara angka kedua yang disebut sebagai aspek rasio menunjukkan ketebalan ban dalam persentase dari lebar ban.
Misalnya, jika kode ban Anda adalah 205/60 R15, angka 205 menunjukkan lebar ban dalam milimeter, sementara 60 menunjukkan bahwa ketebalan ban adalah 60% dari lebar ban.
BACA JUGA:Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Aksesoris Fashion Ini Tembus Pasar Internasional
2. Kode Konstruksi
Selanjutnya, setelah kode ketebalan, Anda akan menemukan huruf yang menunjukkan jenis konstruksi ban. Kode "R" berarti ban tersebut menggunakan konstruksi radial, yang paling umum digunakan pada kendaraan modern.
Sedangkan "D" menunjukkan konstruksi diagonal, dan "F" menunjukkan konstruksi bias belted, yang sering digunakan pada kendaraan tertentu.
BACA JUGA:Awas Menumpuk, Ini Besaran Denda Jika Terlambat Bayar Angsuran Motor
3. Kode Beban
Setelah kode konstruksi, ada angka yang menunjukkan diameter pelek. Angka ini penting untuk memastikan bahwa ban sesuai dengan ukuran pelek kendaraan Anda.
Dua digit angka berikutnya adalah kode beban, yang menunjukkan kapasitas maksimum beban yang dapat ditopang oleh ban. Misalnya, untuk angka 91 pada ban menunjukkan bahwa ban tersebut dapat menopang beban hingga 615 kg.
BACA JUGA:Petani di Kepahiang Protes Harga Anjlok Jelang Panen Raya, Sayuran Hasil Panen Dibuang ke Jalan
4. Kode Kecepatan
Huruf setelah kode beban menunjukkan batas kecepatan maksimum yang dapat dicapai dengan aman menggunakan ban tersebut.
Contoh kode kecepatan antara lain "S" untuk 180 km/jam, "M" untuk 130 km/jam, "N" untuk 140 km/jam, dan seterusnya.
Penting untuk memilih ban dengan kode kecepatan yang sesuai dengan gaya mengemudi dan kebutuhan kendaraan Anda.
BACA JUGA:Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Aksesoris Fashion Ini Tembus Pasar Internasional