“… Kemudian Allah menurunkan hujan, dan tak ada rumah tanah liat maupun bulu yang dapat menahan airnya, lantas mencuci bumi hingga bersih seperti cermin kaca. Kemudian diperintahkan kepada kami: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalikanlah barakahmu.’ Maka pada hari itu sejumlah orang dapat memakan buah delima dan bernaung di bawahnya. Dan susupun diberi barakah, sehingga susu seekor unta bunting yang sudah dekat melahirkan dapat mencukupi banyak orang, susu seekor sapi mencukupi untuk orang satu kabilah, dan susu seekor kambing mencukupi untuk satu keluarga…” (Shahih Muslim, Kitabul Fitan, Bab Dzikrid Dajjal 18: 63-70)
Rasulullah saw bersabda : “Demi Allah, sesungguhnya Isa putra Maryam akan turun ke bumi sebagai hakim yang adil, akan membebaskan jizyah, unta-unta muda akan dibiarkan hingga tidak ada yang mau mengurusinya lagi, sifat bakhil, saling membenci, dan saling dengki akan hilang, dan orang-orang akan memanggil-manggil orang lain yang mau menerima hartanya (shadaqahnya), tetapi tidak ada seorangpun yang mau menerimanya.” (Shahih Muslim, Bab Nuzuuli Isa ‘Alai¬hissalam 2:192)
Imam Nawawi berkata, “Maknanya, bahwa pada saat itu orang-orang sudah tidak tertarik lagi untuk memelihara unta karena banyaknya harta kekayaan, keinginan sedikit, kebutuhan tidak ada, dan sudah tahu bahwa kiamat telah dekat. Dan disebutkannya lafal al-qilash (unta muda) dalam hadits ini karena unta muda itu merupakan harta yang paling baik bagi bangsa Arab (pada waktu itu).
Tanda Lain Akhir Zaman Terkait Kondisi Ka’bah
Selain turunnya Nabi Isa as, tanda lain akhir zaman yakni hancurnya Ka’bah. Seperti diketahui Ka’bah adalah bangunan suci umat Islam. Bangunan ini didirikan Nabi Ibrahim dan Ismail alaihimus salam yang kemudian menjadi kiblat kaum muslimin.
Lima tahun sebelum Muhammad bin Abdullah diutus sebagai Rasul, Ka’bah direnovasi oleh orang Quraisy. Dan, Muhammad yang bergelar al-Amin mendapat kehormatan untuk meletakkan Hajar Aswad di tempatnya. Sampai akhir zaman, bentuk Ka’bah akan sama seperti sekarang.
Namun, ada berita dari Nabi bahwa kelak ada sosok yang menghancurkan Ka’bah. Siapakah ia? Dari mana asalnya? Bagaimana cara yang ditempuhnya? Dan, kapan terjadinya?
Dari Abu Hurairah sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim disebutkan, “Ka’bah akan dihancurkan oleh Dzus-Suwaiqatain dari Habasyah (Ethiopia).”
Dzus-Suwaiqatain adalah orang yang memiliki dua betis kecil. Selain itu, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abdullah bin Abbas, “Seolah-olah aku mengenalnya seperti orang berkulit hitam dan berkaki bengkok yang melepas batu Ka’bah satu persatu.”
Selain memiliki betis yang kecil dan bengkok, Dzus-Suwaiqatain digambarkan sebagai sosok yang botak. Ia menghancurkan Ka’bah dengan melepaskan perhiasannya dan menurunkan kiswah (penutupnya), menggunakan sekop dan linggisnya.
“Ka’bah akan dirusak oleh Dzus-Suwaiqatain dari Habasyah; dicopotnya perhiasan Ka’bah, dan dilepas kiswahnya.” Lanjut Imam Ahmad sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, “Seolah-seolah aku menyaksikan Dzus-Suwaiqatain sebagai seorang yang botak lagi berkaki bengkok.” Selain itu, “Ia menghantam Ka’bah dengan sekop dan linggisnya.”
Lantas, kapankah hal ini terjadi? Dari hadits shahih Imam Bukhari yang diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Baitullah ini akan tetap dijadikan tempat menunaikan ibadah haji dan umrah (sampai) setelah keluarnya Ya’juj dan Ma’juj.”
Kita beriman kepada Allah Ta’ala dan semua kabar yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
BACA JUGA:Punya Tahi Lalat di Sekitar Dagu? Ternyata Ini Artinya, Ada yang Menandakan Kekayaan