Sejenak Baginda melengak, terkejut atas protes Abu Nawas, namun tiba-tba ia tertawa terbahak-bahak,"Hahahaha...jangan kuatir Abu Nawas."
Baginda kemudian memerintahkan bendahara kerajaan memberikan sekantong uang perak kepada Abu Nawas.
Abu Nawas pun pulang dengan hati gembira. Tetapi sesampai di rumahnya Abu Nawas masih bersikap aneh dan bahkan semakin nyentrik seperti orang gila sungguhan.
Pada suatu hari Raja mengadakan rapat dengan para menterinya. "Apa pendapat kalian mengenai Abu Nawas yang hendak ku angkat sebagai kadi?"
Wazir atau perdana meneteri berkata, "Melihat keadaan Abu Nawas yang semakin parah otaknya maka sebaiknya Tuanku mengangkat orang lain saja menjadi kadi."
Menteri-menteri yang lain juga mengutarakan pendapat yang sama. "Tuanku, Abu Nawas telah menjadi gila karena itu dia tak layak menjadi kadi."
"Baiklah, kita tunggu dulu sampai dua puluh satu hari, karena bapaknya baru saja meninggal. Jika tidak sembuh-sembuh juga bolehlah kita mencari kadi yang lain saja."
BACA JUGA:Usaha Baru Berdiri Bisa Pinjam KUR BRI Plafon Rp10 Juta, Angsuran Rp 300 Ribuan, Simak di Sini
Setelah lewat satu bulan Abu Nawas masih dianggap gila, maka Sultan mengangkat orang lain menjadi kadi atau penghulu kerajaan Baghdad. Konon dalam suatu pertemuan besar ada seseorang yang sejak lama berambisi menjadi Kadi.