Ketika tersadar kembali, beliau pun berkata kepada Izrail: "Wahai Malaikat Maut, seandainya para pendosa itu tak menghadapi sesuatu yang lain dari wajahmu di saat kematiannya, niscaya cukuplah itu menjadi hukuman untuknya."
BACA JUGA:Selain Dompet Digital, di DANA Kita Juga Bisa Pinjam Uang, Simak 5 Cara Berikut Ini
Di kesempatan lain, kisah yang diriwayatkan oleh 'Ikrimah dari Ibn 'Abbas ini menceritakan Nabi Ibrahim AS meminta Malaikat Maut mengubah wujudnya saat mencabut nyawa orang-orang beriman.
Dengan mengajukan syarat yang sama kepada Nabi Ibrahim AS, Malaikat Maut pun mengubah wujudnya. Maka di hadapan Nabi yang telah membalikkan badannya kembali, telah berdiri seorang pemuda tampan, gagah, berpakaian indah dan menyebar aroma wewangian yang sangat harum.
"Seandainya orang beriman melihat rupamu di saat kematiannya, niscaya cukuplah itu sebagai imbalan amal baiknya," kata Nabi Ibrahim AS.
BACA JUGA:Abu Nawas Melawan Hakim yang Zalim, Mimpi Dibalas dengan Mimpi
Suatu hari Nabi Ibrahim sedang duduk di teras rumahnya. Tiba-tiba datanglah seorang laki-laki tua dengan wajah yang lusuh sambil bersandar di tongkatnya. Kemudian Ibrahim pun mempersilakan laki-laki itu masuk ke dalam rumah dan menjamunya dengan makanan.
Ternyata laki-laki tua itu adalah Izrail. Ketika tamu Ibrahim tersebut sedang menyantap hidangan yang telah disuguhkan, tiba-tiba makanan itu berjatuhan. Kemudian Ibrahim pun bertanya kepada tamunya itu, “Apa yang terjadi dan menimpamu?”
Lalu laki-laki itu menjawab, “Usiaku sudah tua 201 tahun,”