Dan sungguh, jika seseorang berbohong dan terbiasa dalam kebohongan, hingga di sisi Allah ia akan ditulis sebagai seorang pembohong."
2. Menggiring ke Berbagai Keburukan
Menjadi orang yang jujur, akan membawa seseorang pada pahala dan kebaikan.
Sedangkan berbohong terus-terusan akan membawa seseorang untuk melakukan berbagai keburukan.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis dosa berbohong, Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada al-Birr dan al-Birr akan mengantarkan ke surga. Dan sesungguhnya, seseorang benar-benar bersikap jujur hingga dia menjadi orang yang shiddiq.
Kebohongan akan mengantarkan kepada semua kefajiran (al-Fujur). Dan kefajiran akan mengantarkan ke neraka.
Sungguh, seseorang benar-benar berbohong hingga ditetapkan di sisi Allah sebagai seorang pendusta.” (Hadis sahih riwayat Al-Bukhari di dalam Shahih Al-Bukhari no. 6094).
3. Larangan Tidak Menepati Janji
Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun perlu mengetahui dosa berbohong karena termasuk perilaku yang perlu dihindari.
Dalam sebuah hadis dari Abdullah bin ‘Amir bin Rabi’ah, dia berkata,
دعتْني أُمي يومًا ورسولُ اللهِ صلى اللهُ عليه وسلم قاعدٌ في بيتِنا فقالتْ: ها تعالَ أُعطيكَ فقال لها رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ وما أردتِ أنْ تعطيهِ ؟ قالت : أُعطيهِ تمرًا، فقال لها رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ : أما إنك لو لمْ تُعطيهِ شيئًا كُتبتْ عليكِ كَذِبةٌ
Artinya:
“Suatu hari ibuku memanggilku, sedangkan Rasulullah saat itu sedang duduk-duduk di rumah kami.