”Dan aku belum pernah mendengar Nabi SAW memberikan keringanan dalam suatu kebohongan yang diucapkan seseorang kecuali dalam tiga keadaan,
Pertama yakni memperbaiki hubungan di antara manusia, lalu pembicaraan suami kepada istrinya, dan pembicaraan istri kepada suaminya.” (Hadis riwayat Al- Bukhari (2692) dalam Al-Adab Al-Mufrad (385), ini adalah lafazhnya, dan Muslim (2605)].
Ini Akibat Berbohong
Konsekuensi dari dosa berbohong tidak sesederhana kelihatannya.
Jurnal Society for Personality and Social Psychology menjelaskan, kebohongan mungkin akan menyebabkan penghinaan dan rasa bersalah.
Selain itu, kebiasaan berbohong juga dapat menghancurkan sebuah hubungan, kepercayaan, dan jaringan sosial.
Tak hanya itu, akibat dosa berbohong juga bisa menyebabkan beberapa hal berikut ini:
1. Sulit Dipercaya
Sulit dipercaya merupakan salah satu akibat berbohong yang mungkin dialami.
Sekali saja melakukan kebohongan dan diketahui oleh lingkungan dapat merusak kepercayaan orang lain.
Perlu diingat, tidak ada orang suka dibohongi.
Jadi sekali saja melakukan kebohongan “label” pembohong mungkin akan menempel.
Nah, bukan tidak mungkin bahwa ke depannya, banyak orang yang mungkin menjaga jarak.
2. Merasa Tidak Tenang
Setelah melakukan kebohongan, mungkin akan merasa tidak tenang.
Moms mungkin akan merasa seperti dihantui karena takut kebohongan tersebut terungkap dan diketahui orang lain.