Kasus PPA Januari hingga Juni 2025, Ada 26 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak

Jumat 13-06-2025,10:14 WIB
Reporter : Novan Alqadri
Editor : ahmad afandi

BENGKULU UTARA, RBTVDISWAY.ID - Periode bulan Januari hingga memasuki Juni 2025, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bengkulu Utara telah menangani 26 kasus. 

Untuk kasus terbanyak yakni pencabulan dan persetubuhan anak 19 kasus, kemudian kekerasan fisik anak 1 kasus, KDRT 3 kasus, psikis 2 kasus, penelantaran 1 kasus dan pedofil 1 kasus.

BACA JUGA:Bantuan Alsintan, 12 Unit Traktor Roda Empat Mendarat untuk Kelompok Tani Kabupaten Mukomuko

Kepala DP3A Bengkulu Utara Solita Meida mengatakan, dari 26 kasus tersebut terdapat 27 korban yang telah mendapat pendampingan.

Solita menjelaskan, pendampingan dilakukan terhadap para korban dengan melibatkan Dokter Psikologi. Selain itu, pendampingan juga melibatkan pihak pemerintah desa, tokoh masyarakat hingga ke pihak sekolah terhadap korban anak.

BACA JUGA:Hati-hati Ini 5 Pertanda Kaki Seribu Masuk Rumah, Dipercaya Sebagai Perantara Santet

Angka kekerasan khusus korban anak ini cukup tinggi, melihat angka kekerasan anak pada tahun 2024 lalu terdapat 25 kasus.

Untuk melakukan tindakan pencegahan, perlu adanya peran serta orang tua dalam pengawasan terhadap anak. Namun juga sangat penting dilakukan edukasi terhadap para orang tua, agar tidak menjadi pelaku. Melihat trend kasus saat ini juga banyak dilakukan dari para pelaku yang justru memiliki hubungan dekat dengan korban.

BACA JUGA:Bukan Cuma Air Putih, Inilah 5 Minuman Alami Penghancur Batu Ginjal, Coba Sekarang!

Maka dalam sosialisasi, Solita mengatakan pihaknya juga menggandeng Aparat Penegak Hukum untuk memberikan edukasi terkait konsekuensi hukum terhadap para pelaku kejahatan khususnya terhadap perempuan dan anak.

BACA JUGA:Lubang di Jalan Telan Korban, Pemotor Jatuh dan Tak Sadar. Tanggung Jawab Siapa?

“Untuk kasus korban kekerasan anak ini, perlu kita himbau dan ingatkan. Bahwa anak ini merupakan tanggung jawab dari keluarga, dimana keluarga tidak boleh lengah dalam aktivitas anak sehari-hari, kemudian juga perkembangan demi perkembanganharus diperhatikan. Jika keluarga sudah perhatikan ini semua saya yakin kekerasan tidak akan terjadi,”ujar Solita Meida.

 

Novan Alqadri

Kategori :