Selama beberapa hari Abu Nawas tak menyadari dengan perbuatan Si Fulan. Ia masih santai menanam buah-buahan di area yang telah dicuri Abu Jahal.
Seiring berjalannya waktu buah yang ditanami Abu Nawas kini berbuah, buahnya besar-besar dan segar.
Melihat hal itu Si Fulan senang bukan kepalang. Iapun segera memanen tanaman buah tersebut, tidak berapa lama datanglah Abu Nawas.
Ia sangat terkejut melihat Si Fulan memanen tanaman buah miliknya. "Hai Fulan, apa yang kamu lakukan? " seru Abu Nawas.
BACA JUGA:Mengerikan, Ya'juj dan Ma'juj Setiap Hari Lubangi Dinding Penghalang, Tanda Kiamat Makin Mendekat
"Aku sedang memanen buah yang ada di kebunku. " jawab Si Fulan.
"Enteng, apa kau bilang? ini masih area kebunku Fulan. " balas Abu Nawas.
"Hei Abu Nawas kamu mengigau ya, coba kau lihat batu pembatasnya! " tegas Si Fulan.
Sejenak Abu Nawas terdiam, "Kenapa tumpukan batunya bisa pindah ya, atau aku yang kurang teliti" pikir Abu Nawas.