Orang itu pun melihat ke dalam topi, lalu sejenak menatap ke arah Abu Nawas, kemudian menengok ke orang-orang di sekelilingnya dan berkata, “Benar-benar aku melihat surga dan bidadarinya, luarbiasa,”
Orang-orang pun heboh ingin menyaksikan surga dan bidadari di dalam topi Abu Nawas, tetapi Abu Nawas mewanti-wanti bahwa hanya orang-orang yang beriman dan sholeh saja yang bisa melihatnya.
Dari sekian banyak yang melihat ke dalam topi itu banyak yang mengaku melihat surga dan bidadari tetapi banyak juga yang tidak bisa melihat sama sekali.
Mereka yang tidak bisa melihat berkesimpulan Abu Nawas telah berbohong.
BACA JUGA:Ketika Ditanya Siapa Pencipta Tuhan, Ini Jawaban dari Abu Nawas
Mereka kemudian melaporkan Abu Nawas kepada Raja, dengan tuduhan telah menebarkan isu kebohongan di tengah-tengah masyarakat.
Akhirnya Abu Nawas dipanggil menghadap Raja untuk diadili.
Dalam siding Raja bertanya,” Benarkah di dalam topimu bisa terlihat surga dengan bidadarinya?,” tanya Raja.
Abu Nawas menjawab, “Benar paduka Raja, tetapi hanya orang yang beriman saja dan sholeh yang bisa melihatnya. Sementara yang tidak bisa melihatnya, berarti dia belum beriman dan tidak Sholeh. Kalau paduka Raja mau melihatnya silakan,” jawab Abu Nawas.