Bahkan ada kemungkinan karena nama penumpang serupa dengan nama yang ada di daftar pengawasan. Jika kamu sering mendapatkan kode ini, kamu bisa mengajukan permohonan DHS TRIP (Traveler Redress Inquiry Program) agar mendapatkan nomor redress yang bisa membantu mengurangi kemungkinan pemeriksaan berulang tanpa alasan jelas.
BACA JUGA:3 Poin Penting yang Dibahas Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi dan Kepala BPN
2. Kode Maskapai dan Nomor Penerbangan
Di boarding pass, kamu juga akan menemukan kode maskapai yang biasanya berupa dua huruf sesuai dengan kode IATA.
Setelah itu, terdapat nomor penerbangan yang terdiri dari empat angka. Misalnya CGK-TPS 3365, di mana CGK adalah kode bandara Soekarno-Hatta, TPS adalah bandara tujuan, dan 3365 adalah nomor penerbangan.
Menariknya, penerbangan dengan nomor ganjil biasanya outbound dan nomor genap untuk inbound.
Memahami kode ini akan membantu kamu mengetahui rute perjalanan secara lebih jelas, terutama jika melakukan penerbangan transit atau connecting flight.
BACA JUGA:Laptop Touchscreen Harga Murah dan Terbaik 2025, Kualitas Bukan Kaleng-kaleng
3. PNR – Passenger Name Record
Setiap boarding pass menyertakan PNR atau Passenger Name Record, yaitu kode unik berisi informasi lengkap mengenai reservasi penerbangan kamu.
PNR terdiri dari enam karakter acak yang mencakup data perjalanan, preferensi makanan, dan permintaan khusus lainnya.
Karena sifatnya rahasia, sangat disarankan untuk tidak mengunggah foto boarding pass ke media sosial karena PNR bisa disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
BACA JUGA:2 PPTK di Setwan DPRD Provinsi Bengkulu Ditetapkan Tersangka oleh Kejati Bengkulu
4. Kode Kelas Tiket
Pada boarding pass terdapat kode kelas tiket yang ditandai dengan huruf tertentu. Huruf F menunjukkan First Class, C atau J untuk Business Class, dan Y atau Q untuk Economy Class.
Selain itu, beberapa kode kelas juga menunjukkan jenis tiket promosi atau fleksibel yang mempengaruhi layanan dan hak penumpang selama perjalanan.