
BENGKULU, RBTVDISWAY.ID - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu menyempatkan mampir ke salah satu distributor beras yang berada di Air Sebakul, Kota Bengkulu pada Jumat siang (18/7).
Disperindag Kota Bengkulu Sidak ke Distributor Beras--
BACA JUGA:Batas Akhir Semakin Dekat, TGR Lebong Baru Terealisasi Rp 2,89 Miliar
Maksud kedatangan tersebut yakni untuk inspeksi mendadak sekaligus memastikan dan melihat langsung beras-beras yang didistribusikan kepada masyarakat.
Mengingat saat ini tengah hebot pemberitaan mengenai beras premium oplosan yang ditemukan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yakni dari hasil pengawasan di 13 laboratorium di 10 provinsi, telah ditemukan 212 merek beras yang tidak sesuai ketentuan mutu, berat, dan harga eceran tertinggi (HET).
Dari 212 merek beras yang diduga sebagai beras oplosan, terdapat satu merek yang juga beredar di Kota Bengkulu, yaitu beras merek Sania.
Dalam sidak ini, Kepala Bidang Pembangunan dan Perdagangan Disperindag Kota, Jasya Arif mengatakan bahwa pihaknya melakukan sidak ke salah satu distributor beras yang berada di Air Sebakul yakni PT Lancar Abadi Sekawan.
Dari hasil pengecekan administrasi, PT tersebut memang mendistribusikan beras merek Sania yang selama ini diisukan sebagai beras oplosan.
"Allhamdulillah kita tadi sudah mendengar dan kita sudah melihat surat pernyataan dari PT, bahwa produk beras yang mereka distribusikan ke masyarakat Kota Bengkulu tidak adanya oplosan," kata Jasya.
BACA JUGA:Bulog Salurkan Bantuan Pangan Beras 20 KG untuk 28.996 Warga di Bengkulu Utara
Jasya juga menambahkan bahwa secara kasat mata, kondisi beras Sania tampak baik dan sudah dimintai sampel untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Tadi kita minta sampel sedikit untuk kekalayakan ujinya kita serahkan ke Badan POM untuk pemeriksaan lebih lanjut apakah ada bahan-bahan berbahaya, tapi untuk kasat mata kami lihat baik-baik saja," jelas Jasya.
Tak hanya itu, Jasya juga menyampaikan bahwa pihaknya turut melakukan uji penimbangan guna menanggapi isu mengenai berat beras yang tidak sesuai.
"Kita timbang sendiri, allhamdulillah beberapa sampel yang kita ambil jumlah beratnya mencukupi standar sesuai dengan ukuran yang ada di sak beras," terang Jasya.
BACA JUGA:6 ASN Eselon III di Lebong Disanksi Pembebasan Jabatan Sementara, Diduga Karena Ini
Sementara itu, Kepala Cabang PT Lancar Abadi Sekawan, Rahmat Ega, juga memberikan keterangan bahwa pihaknya telah menerima surat edaran dari produsen beras Sania.
"Mereka sudah melakukan uji lab dan sudah mengeluarkan surat penjelasan dan tidak ditemukan indikasi beras oplosan," jelas Rahmat.
Rahmat Ega juga menyebutkan, meskipun merek Sania masuk dalam daftar dugaan beras oplosan, selama dua minggu terakhir permintaan terhadap produk tersebut tetap tinggi.
"Isu ini sudah naik, tapi kami belum temukan komplain. Kami juga bingung kenapa Sania ada di daftar tersebut. Saat ini kami masih banyak peminat meskipun isu ini sudah naik," imbuhnya.
BACA JUGA:Harga Emas Antam 18 Juli 2025 Turun 2 Ribu Rupiah
Tianzi Agustin