Berat badan yang kurang atau menurun ini dapat berdampak buruk pada perkembangan fisik dan pertumbuhan anak secara keseluruhan, sehingga menghambat potensi pertumbuhan yang sehat dan normal.
3. Mudah sakit
Selain pertumbuhan yang terhambat, ciri lain jika anak mengalami stunting adalah anak mudah terkena penyakit akibat penurunan kekebalan tubuh.
Dilansir dari generasimaju.co.id, berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Immunology pada tahun 2022, anak-anak yang mengalami stunting memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap komplikasi serius akibat penyakit infeksi.
Ini terjadi karena malnutrisi dapat secara signifikan mengakibatkan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh.
BACA JUGA:HP 2 Jutaan RAM 8 GB, Murah tapi Ngebut! Ini Rekomendasinya
BACA JUGA: Destinator 'Premium Family SUV', Mobil SUV Terbaru Mitsubishi 2025
Seperti yang telah disebutkan, stunting tidak hanya berdampak buruk pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga dapat memengaruhi perkembangan dan kemampuan kognitif anak pada tahap awal kehidupannya.
Kondisi ini bisa membuat anak cenderung menunjukkan prestasi akademis yang kurang optimal dibandingkan anak-anak yang tumbuh normal.
Malnutrisi atau kekurangan gizi yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan anak kesulitan dalam menjaga konsentrasi, menerima informasi, serta menghadapi tantangan dalam menyerap pelajaran.
5. Keterlambatan pertumbuhan gigi
Ciri stunting selanjutnya yang bisa diamati adalah keterlambatan pertumbuhan gigi anak. Meski demikian, perlu diingat bahwa tidak semua kasus keterlambatan pertumbuhan gigi disebabkan oleh stunting, karena hal ini juga bisa dipicu oleh gangguan pada gusi atau tulang rahang.
Namun, jika anak Anda mengalami keterlambatan pertumbuhan gigi, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter gigi atau dokter anak.
BACA JUGA:Wajib Cek! 7 HP RAM 12GB dan 256GB Termurah Buat Multitasking dan Gaming 2025
6. Proporsi tubuh anak lebih kecil