Baginda Raja yakin hakim ini pasti akan memutuskan perkara dengan seadil-adilnya. Maka pada hari yang sudah ditentukan, sidang pun dilakukan di salah satu ruang istana.
Dalam sidang itu selain pihak yang bersengketa, hadir juga Baginda Raja rupanya ingin tahu siapa sesungguhnya yang mengaku-ngaku dan menjadi biang kerok masalah ini.
Baginda Raja yakin kalau klaim Abu Nawas atas kebunnya tidak mengada-ada, tapi sangat sulit bagi dirinya untuk begitu saja memenangkan Abu Nawas sebelum sidang dimulai.
"Bila di antara kalian berdua ada yang terbukti bersalah dengan mengaku-ngaku kebun tersebut miliknya, maka hukuman penjara siap menanti," ancam Baginda Raja.
"Oleh karena itu, sebelum sidang dimulai aku kasih satu kesempatan lagi kalau mau jujur sekarang. Aku tidak akan menghukumnya," ucap Baginda Raja mengancam.
Tapi si tuan tanah tetap pada pendiriannya dan sidang langsung dimulai. Untuk menguji kebenaran atas pengakuan kebun itu, maka sang hakim bertanya kepada kedua belah pihak yang bersengketa.
BACA JUGA:Tanda Kiamat, Berapa Lama Nabi Isa akan Tinggal di Bumi?
"Berapa jumlah pohon di dalam kebunmu?" tanya hakim kepada tuan tanah.
Si tuan tanah tampak kebingungan, bahkan cenderung panik. Sedangkan Abu Nawas terlihat lebih tenang, padahal dia sendiri tidak tahu jumlah pohon yang ada di kebunnya, karena tak pernah menghitungnya. Lagipula siapa yang sudi menghitung pohon di kebun?