Orang dengan Weton Legi Dilarang Keluar Rumah Malam 1 Suro, Ini Alasannya
Orang dengan weton legi ternyata dilarang keluar pada malam 1 suro--
NASIONAL, RBTVDISWAY.ID – Pada malam satu Suro, muncul berbagai pantangan yang berkembang, salah satunya soal larangan keluar rumah pada momen tersebut.
Namun, siapa sangka ada pantangan khusus terhadap sejumlah weton. Salah satunya weton Legi mereka tidak boleh keluar rumah saat malam satu Suro.
Oleh karena itu, kali ini kita akan menyajikan informasi alasan dibalik weton Legi yang dilarang keluar saat malam satu Suro.
Jika Anda penasaran, simak artikel ini sampai akhir yang dilansir dari kanal YouTube @seputarweton.
Masyarakat Jawa percaya bahwa malam 1 Suro adalah waktu yang sakral dan memiliki nuansa mistis, sehingga weton di atas sebaiknya menghindari keluar rumah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
BACA JUGA:Cerita Malam 1 Suro, Warisan Budaya Jawa yang Sarat Makna Dan Dianggap Mistis
Dalam bahasa Jawa, Legi berarti manis sebagaimana manisnya gula, orang dengan weton ini menyenangkan sekaligus menyimpan potensi untuk menarik hal-hal yang tidak terduga.
Orang yang lahir pada hari Legi ini membawa aura putih. Yang artinya putih dalam budaya Jawa bukan hanya melambangkan kesucian tapi juga keterbukaan energi.
Biasanya orang dengan weton Legi memiliki kepribadian yang lembut penyabar dan jarang membuat kegaduhan, tapi justru di situlah letak kekuatannya di dalam diamnya ia mampu mempengaruhi, dalam ketenangannya ia mampu menyentuh jiwa orang lain tanpa banyak kata, daya tariknya halus namun menusuk jauh ke dalam jiwa.
BACA JUGA:1 Suro Tahun 2025 Jatuh Pada Hari Apa? Ini Tanggal dan Dampak yang Terjadi
Dalam kepercayaan Jawa, makhluk halus lebih mudah tertarik pada orang dengan aura putih.
Mengapa? Karena cahaya mereka terlihat dari dunia lain seperti cahaya lampu di malam hari yang menarik serangga. Aura putih itu memancarkan sinyal yang hanya bisa ditangkap oleh dimensi gaib.
Inilah sebabnya orang yang memiliki weton Legi sering mengalami mimpi aneh merasa merinding tanpa sebab atau tiba-tiba merasa ada yang mengikuti.
Bagi orang Jawa yang mengerti primbon ini adalah panggilan untuk menjaga keseimbangan batin, karena bagi weton Legi kepekaan bukan kelemahan justru itu adalah karunia sebuah kemampuan untuk merasakan yang tak dirasa orang lain.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


