Ini Daftar Wilayah yang Mengalami Kemarau di Atas dan Bawah Normal, Daerahmu Termasuk?
Beberapa wilayah diprediksikan masuk musim kemarau--
Sulawesi bagian tengah
Maluku Utara
Papua bagian selatan
Dalam konferensi pers yang sama, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan, kondisi iklim di Indonesia ketika musim kemarau 2025 diprediksi normal.
Ia menjelaskan, musim kemarau tahun ini tidak akan sama dengan 2023, melainkan ada kecenderungan mirip dengan 2022. “Prediksi kami itu, iklim tahun ini cenderung normal berarti tidak kering seperti tahun 2023 di mana kita mengalami kekeringan yang berdampak pada banyaknya kebakaran hutan dan lahan. Barangkali lebih cenderung mirip 2022,” jelas Ardhasena.
Kondisi musim kemarau 2025 tidak akan sekering dua tahun lalu karena tidak ada dominasi iklim global, seperti El Nino, La Nina, dan Indian Ocean Dipole (IOD).
BACA JUGA:Gaji Rp 2 Juta per Bulan, Jabatan Ketua RT Bisa Dicopot karena Hal Berikut
El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Pemanasan SML bisa meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di Indonesia.
Sementara La Nina adalah fenomena SML di Samudera Pasifik bagian tengah yang mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya.
Kondisi tersebut mampu mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.
Selanjutnya, IOD adalah fenomena interaksi atmosfer-laut di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan anomali SST di pantai timur Afrika dan barat perairan Sumatera.
Senada dengan Ardhasena, Dwikorita juga mengatakan, La Nina yang bisa meningkatkan curah hujan telah berakhir sehingga cuaca Indonesia pada tahun ini diprediksi lebih kondusif. El Nino juga dalam kondisi netral berdasarkan monitoring SML pada awal Maret 2025.
Nutri Septiana
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


