Sejarah dan Rahasia di Balik Trofi Piala Dunia FIFA,dari Dewi Kemenangan hingga Sosok Raksasa Penopang Dunia
Sejarah trofi piala dunia--
Setelah kehilangan Jules Rimet, FIFA menggelar kontes desain internasional yang diikuti oleh 53 desain dari tujuh negara.
Pemenangnya adalah pematung asal Italia, Silvio Gazzaniga, yang menghadirkan bentuk revolusioner, dua sosok manusia sedang menopang bola dunia ke langit dalam gerakan spiral yang menggambarkan semangat, perjuangan, dan kemenangan umat manusia.
BACA JUGA:Mau Dapat Uang Gampang? Coba Mainkan 4 Game Billiar Ini, Langsung Cair ke Rekening
Trofi ini dibuat oleh perusahaan GDE Bertoni di Milan, Italia. Tingginya sekitar 36,8 cm, dengan berat mencapai 6,175 kg, dan terbuat dari emas 18 karat solid seberat 5 kg, namun berongga di dalamnya agar tidak terlalu berat.
Alasnya terbuat dari dua lapis batu malachite berdiameter 13 cm, memberikan kesan mewah dan kokoh.
Desain ini mewakili filosofi yang mendalam yang disebut “Wolmo in giganti todala victoria”, yang berarti manusia berubah menjadi raksasa lewat kemenangan.
Desain ini seolah menggambarkan bahwa setiap juara dunia adalah raksasa baru dalam sejarah sepak bola.
BACA JUGA:Heboh, Beredar Kabar OJK Perintahkan Shopee, Akulaku dan Kredito Setop Tagih Tunggakan
Proses Pembuatan Replika Resmi Trofi Piala Dunia
Meski trofi asli disimpan di Museum Sepak Bola FIFA di Zürich, setiap negara juara hanya mendapatkan replika resmi. Replika ini pun tak kalah mewahnya.
Pembuatan dimulai dengan peleburan kuningan, yang dituangkan ke dalam cetakan trofi asli. Setelah itu, logam dipahat manual menggunakan palu dan alat ukir kecil untuk menghasilkan detail yang mendekati bentuk asli.
Trofi kemudian melalui proses pencucian ultrasonik, pengepakan galvanik, dan penghalusan permukaan agar berkilau sempurna.
Selanjutnya dilakukan pelapisan akhir menggunakan coating dengan emas tipis agar warna dan kilauannya menyerupai emas murni.
Terakhir, bagian tubuh dan alas trofi disatukan dan disemprot dengan pernis zapon untuk menjaga ketahanannya dalam jangka panjang.
Yang tak kalah menarik, bagian alas trofi replika ini diukir dengan nama-nama pemenang Piala Dunia sejak 1974.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


