Iklan RBTV

Israel Panik, Ratusan Pilot Teken Petisi Tolak Perang di Gaza, Apa Alasannya?

Israel Panik, Ratusan Pilot Teken Petisi Tolak Perang di Gaza, Apa Alasannya?

Pilot Israel Tolak Perang Gaza--

INTERNASIONAL, RBTVDISWAY.ID – Bukan demi keamanan! ratusan pilot Israel tolak perang Gaza.

Di tengah konflik yang terus berlangsung di Jalur Gaza, muncul sebuah gerakan tak biasa dari dalam militer Israel sendiri.

BACA JUGA:Rumah Adat Mukomuko di Komplek Perkantoran Viral, Satpol PP Kecolongan

Sekitar 970 personel Angkatan Udara (AU) Israel terdiri dari pilot, perwira, hingga prajurit menandatangani sebuah surat yang menolak keterlibatan mereka dalam operasi militer di Gaza.

Isi surat tersebut cukup jelas. Mereka menyatakan bahwa perang di Gaza bukan demi keamanan Israel, melainkan lebih karena kepentingan politik.

“Peperangan di Gaza hanya untuk melayani kepentingan politik, bukan masalah keamanan,” tulis mereka dalam petisi tersebut.

BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Bakal Beri Tanda Silang di Setiap Warem, Lalu Ini yang Akan Dilakukan

Pernyataan ini memperlihatkan adanya perbedaan pandangan yang cukup tajam antara para personel di lapangan dan para pengambil kebijakan.

Langkah ini langsung mendapat respons keras dari pimpinan militer. Angkatan Udara Israel menyatakan ancaman bagi para anggotanya yang tidak mematuhi perintah alias menandatangani petisi dapat dikenai sanksi hingga pemecatan.

Sejak maret 2025, sudah ada dua personel cadangan yang dipecat karena menolak berpartisipasi dalam perang Gaza.

BACA JUGA:Alur Pelabuhan Pulau Baai Kritis, Pengerukan Hanya Gunakan Excavator, Suplay Logistik ke Enggano Terhambat

Kasus ini semakin memperkuat argumen bahwa tindakan represif terhadap tentara yang menyuarakan pendapat dapat berdampak negatif pada moral dan kinerja Angkatan Udara.

Beberapa pejabat tinggi bahkan sudah menghubungi para personel tersebut secara langsung untuk mengingatkan risiko yang akan mereka hadapi jika tetap pada pendiriannya.

Aksi penolakan ini bukan hanya soal militer atau perintah. Ini mencerminkan keresahan sebagian personel terhadap arah dan tujuan dari operasi militer yang sedang berjalan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait