Iklan RBTV

Perang Iran Vs Israel, Nyawa 386 WNI Terancam, Amerika Kerahkan Kapal Induk Nuklir

Perang Iran Vs Israel, Nyawa 386 WNI Terancam, Amerika Kerahkan Kapal Induk Nuklir

KBRI bergerak untuk menyelamatkan WNI di Iran--

Untuk diketahui, konflik antara Iran dan Israel kembali memanas dalam beberapa pekan terakhir, memicu kekhawatiran internasional terhadap potensi eskalasi di Timur Tengah.

Konflik ini dipicu oleh serangan Israel pada Jumat (13/6/2025), yang menyasar perumahan hingga fasilitas nuklir Iran.

Iran kemudian melakukan serangan balasan pada Sabtu (14/6/2025), yang merusak fasilitas ekonomi Israel.

BACA JUGA:Donald Trump Minta Iran Menyerah Tanpa Syarat, Khamenei Beri Jawaban Menohok, Tidak Ada Kasihan untuk Israel

Amerika Kerahkan Kapal Induk Nuklir

Sementara itu Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan kapal induk bertenaga nuklir kedua ke Timur Tengah saat perang antara Iran dan Israel memanas. Washington khawatir perang kedua negara itu lepas kendali.

Kapal induk USS Nimitz beserta sembilan skuadron udaranya dan pasukan pengawal termasuk lima kapal perusak, telah meninggalkan Laut China Selatan untuk bergabung dengan kelompok penyerang kapal induk USS Carl Vinson di Laut Arab. 

Setidaknya dua kapal perusak AS di Mediterania telah bergerak mendekati Israel. 

Sedangkan keluarga militer di pangkalan AS di Timur Tengah diberi izin untuk terbang pulang demi keselamatan mereka.

Lebih dari 200 orang di Iran dan lebih dari 20 orang di Israel telah tewas akibat perang yang dimulai sejak Jumat pekan lalu.

Presiden AS Donald Trump telah memberikan pesan yang beragam di depan publik tentang krisis tersebut, dengan mengatakan: "Sudah waktunya untuk mencapai kesepakatan". 

BACA JUGA:Israel Diambang Kehancuran, Iran Kuasai Langit Israel Terus Kirim Hujan Rudal

Namun, kata Trump, kedua negara mungkin harus bertempur habis-habisan terlebih dahulu.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan pada hari Senin bahwa dia telah memerintahkan pengerahan kemampuan pertahanan tambahan ke Timur Tengah. 

Hegseth tidak mengungkapkan kemampuan militer apa yang dia kirim ke wilayah tersebut. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait