Iklan RBTV

Pria Sejati, Iran Tidak Mau Lagi Diatur Soal Nuklir

Pria Sejati, Iran Tidak Mau Lagi Diatur Soal Nuklir

Iran tidak mau lagi diatur soal nuklir--

INTERNASIONAL, RBTVDISWAY.ID - Pria sejati, Iran tidak mau lagi diatur soal nuklir. Setelah gencatan senjata perang Iran Vs Israel, saat ini Iran semakin percaya diri. Wakil Presiden Iran, Mohammad Reza Aref, mengumumkan jika tidak akan ada lagi negosiasi terkait pengayaan uranium di wilayahnya. 

Ia menegaskan, bahwa negaranya telah memasuki fase baru saat hitung-hitungan regional dan global secara fundamental telah berubah, dan kekuatan negara Barat tak bisa lagi menerapkan syarat-syarat seperti sebelumnya.

Saat inspeksi mendadaknya mengunjungi pusat pelayanan darurat di Teheran selama serangan Israel, Aref mengatakan, bahwa "Negara-negara Barat saat ini sangat jelas memahami, sanksi-sanksi yang mereka terapkan tidak lagi efektif, dan pembicaraan soal 'nol pengayaan' sudah usang."

BACA JUGA:Perang Iran Vs Israel Usai, Donald Trum Terancam Dicopot dari Jabatan Presiden Amerika Serikat

Dia menambahkan, "Kami tidak akan memperbolehkan pengayaan (uranium) menjadi alat tawar lagi."

Aref menegaskan, agresi terakhir meneguhkan militansi dan persatuan rakyat Iran. Ia memuji peran dari warga negara bisa, khususnya sopir-sopir truk yang secara sukarela mengirim barang-barang penting  selama masa-masa kritis. 

Dia menegaskan, mobilisasi massal dan persatuan nasional merepresentasikan sebuah pergerakan penting dalam sejarah bangsa Iran.

Di baris depan pertahanan, Aref menggarisbawahi bahwa pihak musuh tidak mengantisipasi respons keras dari kesiapan strategis Iran. 

Dia menambahkan, "Serangan balasan Iran terhadap pangkalan militer Amerika Serikat (AS) memaksa negara Barat untuk memediasi gencatan senjata".

BACA JUGA:Hore...Masa Jabatan Anggota DPRD Diperpanjang hingga 2031, Bagaimana dengan Kapala Daerah?

Aref menyimpulkan bahwa syahidnya para pemimpin dan ilmuwan hanya akan menguatkan Iran, "Setiap syuhada membangkitkan satu generasi muda baru yang teguh beriman."

Dia menegaskan, bahwa institusi keamanan dan pertahanan telah terbukti kemampuan mereka untuk mengisi segera gap kepemimpinan dan melancarkan operasi serangan balasan dalam beberapa jam. 

Dia juga mengumumkan sebuah formasi dari komite rekonstruksi spesial yang bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil, merealisasikan komitmen dukungan pemerintah untuk institusi pelayanan publik dan upaya meningkatkan kemampuan mereka menghadapi tantangan masa depan.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi pada Kamis, mengatakan, Iran belum membuat keputusan apa pun untuk memulai perundingan nuklir dengan AS. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait