Ini Deretan Fakta Sebenarnya Soal Kilauan Emas di Sungai Eufrat yang Mengering
Fakta Sebenarnya Soal Kilauan Emas di Sungai Eufrat yang Mengering--
Bahkan muncul makelar tidak resmi yang menawarkan bantuan pencarian. Namun semua berlangsung tanpa sistem pengawasan atau perlindungan keselamatan kerja.
7. Pemerintah Suriah Belum Ambil Tindakan Tegas
Sampai pertengahan Agustus 2025, belum ada intervensi resmi dari pemerintah pusat Suriah ataupun otoritas lokal. Tidak ada aturan yang diberlakukan, baik soal legalitas aktivitas tambang dadakan maupun keamanan lokasi. Hal ini memunculkan ketegangan dan potensi konflik antarwarga yang saling klaim lahan gali.
8. Raqqa Pernah Jadi Sentra Emas, Tapi Tak Terkait Temuan Ini
Secara historis, Raqqa memang dikenal sebagai pusat perhiasan emas pada masa Dinasti Fatimiyyah. Teknik seperti filigran dan granulation berkembang pesat kala itu.
Tapi sebagian besar karya seni emas kuno telah hilang selama era Ottoman dan konflik modern. Tak ada bukti yang menghubungkan tradisi tersebut dengan keberadaan emas di dasar Sungai Eufrat hari ini.
9. Risiko Lingkungan Meningkat dan Tidak Terkendali
Karena dilakukan sembarangan dan tanpa regulasi, penambangan ini menimbulkan kerusakan di tepi sungai, termasuk erosi dan pencemaran sedimen.
Ada risiko longsor dan cedera yang bisa menimpa para penambang, terutama karena alat berat atau bahan kimia yang dipakai tidak dikendalikan.
Aktivis lingkungan pun angkat bicara, mendesak penghentian kegiatan tersebut sebelum terjadi bencana lebih besar.
BACA JUGA:Punya BTN Mobile? Begini Cara Ambil Pinjaman Onlinenya!
10. Viral di Medsos, Tapi Banyak Video Palsu
Media sosial seperti TikTok dan Instagram dibanjiri unggahan soal “emas Eufrat”. Sayangnya, banyak video yang viral ternyata memakai cuplikan dari lokasi lain, seperti tambang emas ilegal di Kongo atau Ghana, lalu diberi narasi seolah-olah berasal dari Raqqa. Ini memperkeruh suasana dan memperkuat misinformasi.
Kilauan yang memicu perburuan emas besar-besaran di Sungai Eufrat lebih banyak disebabkan oleh penyusutan air sungai dan ilusi visual dari mineral seperti pyrit.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


