Iklan RBTV Dalam Berita

Sejarah Perang Salib dan Kisah Panglima Salahuddin Ayyubi

Sejarah Perang Salib dan Kisah Panglima Salahuddin Ayyubi

ilustrasi perang salib--

BACA JUGA:Pentolan KKB Papua Diamankan di Perbatasan, Sempat Melawan Petugas Walau Sendirian

Pada tahun 580 Hijriah atau 1184 Masehi, Salahuddin menderita penyakit yang cukup berat, namun dari situ tekadnya untuk membebaskan Yerusalem semakin membara. Ia bertekad apabila sembuh dari sakitnya, ia akan menaklukkan Tentara Salib di Yerusalem. 

 

Setelah sembuh dari sakitnya, Salahuddin pun sembuh dari sakitnya, Ia mulai mewujudkan janjinya untuk membebaskan Yerusalem.

 

Setelah hampir satu dekade bertempur dalam pertempuran kecil melawan kaum Frank (sebutan Tentara Salib dari Eropa Barat), Salahuddin bersiap untuk melancarkan serangan skala penuh ke Yerusalem pada 1187. 

 

Ia telah berhasil mengumpulkan pasukan dari seluruh wilayahnya di selatan Damaskus dan armada Mesir yang mengesankan di Alexandria. Pasukannya bertemu dengan kaum Frank dalam bentrokan besar-besaran di Hattin, dekat Tiberias (Israel modern) dan mengalahkan mereka dengan telak pada 4 Juli 1187.

 

Kemenangan dalam Pertempuran Hattin diikuti oleh serangkaian kemenangan cepat di seluruh Kerajaan Yerusalem, yang berpuncak pada 2 Oktober 1187, ketika Kota Yerusalem menyerah kepada tentara Salahuddin setelah 88 tahun di bawah kendali Kristen. 

 

Awalnya, Salahuddin telah merencanakan untuk membunuh semua orang Kristen di Yerusalem sebagai pembalasan atas pembantaian Muslim pada 1099, namun ia setuju untuk membiarkan mereka membeli kebebasan mereka sebagai gantinya.

 

Pada saat itu, pasukan Salahuddin telah menguasai sejumlah kota penting lainnya dari Tentara Salib, termasuk Acre, Tiberias, Caesarea, Nazareth dan Jaffa. Namun dia tidak berhasil merebut Tirus, benteng pantai tempat sebagian besar Tentara Salib yang masih hidup mundur setelah kekalahan mereka.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: