Kenapa Dilarang Potong Kuku dan Rambut Sebelum Berkurban? Ini Penjelasannya
Ketentuan berkurban saat idul adha--
Umar bin Khathab pernah mengambil jubah dari sutra yang dibeli di pasar. Kemudian dia datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Ya Rasulullah, saya membeli ini, sehingga engkau bisa berhias dengannya ketika hari raya dan ketika menyambut tamu. Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menolaknya karena baju itu terbuat dari sutra. (HR. Bukhari, Muslim, dan an-Nasa’i). Namun pakaian yang digunakanuntuk mengagungkan Allah, bukan untuk riya atau pamer.
8. Makan Sebelum Shalat Idul Adha
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berangkat menuju shalat Idul Fitri sampai beliau makan terlebih dahulu, dan ketika Idul Adha, beliau tidak makan sampai shalat dahulu. (HR. At Turmudzi, Ibn Majah, dan dishahihkan al-Albani). Jangan makan terlebih dahulu, hendaknya makan setelah pulang dari shalat idul adha.
9. Bermalasan Ketika Pergi Shalat Idul Adha
Bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju lapangan dengan berjalan kaki dan beliau pulang juga dengan berjalan. (HR. Ibn majah dan dishahihkan al-Albani). Tentu sunnah Rasul adlaah jalan kaki ketika berangkat dan pulang shalat idul adha bagi yang mampu, jika namun sengaja bermalasan dengan menggunakan kendaraan maka ia juga berdosa.
BACA JUGA:Istri Silakan Cek, Berikut Tanggal Lahir Suami yang Bertanggung Jawab Dunia Akhirat
10. Tidak Meyambut dengan Sukacita
Imam Ibnul Qoyim mengatakan: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan shalat Idul Fitri dan menyegerahkan shalat Idul Adha. Sementara Ibnu Umar, orang yang sangat antusias mengikuti sunah, tidak keluar menuju lapangan sampai matahari terbit. Beliau melantunkan takbir sejak dari rumah sampai tiba di lapangan. (Zadul Ma’ad, 1:425). Siapa yang tidak senang dengan hari raya tentu bukan umat islam yang beriman.
11. Berbuat Maksiat atau Peperangan
Dari Said bin Jubair, beliau mengatakan: Kami bersama Ibnu Umar, tiba-tiba dia terkena ujung tombak di bagian telapak kakinya. Maka aku pun turun dari kendaraan dan banyak orang menjenguknya. Ada orang yang bertanya: Bolehkah kami tau, siapa yang melukaimu? Ibnu Umar menunjuk orang itu: Kamu yang melukaiku. Karena kamu membawa senjata di hari yang tidak boleh membawa senjata…(HR. Bukhari).
Jika ada seseorang yang dengan sengaja merusak ahri raya idul adha yang merupakan kebahagiaan umat muslim misalnya dengan melakukan teror atau peperangan, maka baginya dosa besar sebab mengganggu ketenangan dan kebahagiaan banyak orang serta menimbulkan rasa khawatir dan kesedihan yang mendalam. Azabnya berat ya sobat, yakni sama dengan kafir dan masuk neraka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: