Iklan dempo dalam berita

Tradisi Tiwah Masyarakat Dayak, Jenazah yang Sudah Dikubur akan Digali Kembali

Tradisi Tiwah Masyarakat Dayak, Jenazah yang Sudah Dikubur akan Digali Kembali

upacara tiwah masyarakat dayak--

 

Ini karena penyelenggaraan Tiwah sendiri tak cukup sehari, ditambah harus ada beberapa hewan yang dikurbankan. 

 

Umumnya Tiwah dilakukan mulai dari tujuh hari hingga 40 hari. Seluruh rangkaian acara harus berjalan sesempurna mungkin. 

 

Sebab, bila terjadi kekeliruan, maka keluarga yang ditinggalkan akan menanggung beban berat, seperti kesehatan terganggu dan rezekinya tidak lancar. 

 

Tiwah biasa dilakukan setelah musim panen, sekitar Mei-Juli. Momen ini dipilih dengan pertimbangan orang-orang memiliki cadangan pangan bagi anggota keluarga yang akan melakukan ritual. 

BACA JUGA:Sabdo Palon dan Sumpah Kehancuran Tanah Jawa

 

Penyelenggaraan Tiwah bagi masyarakat Suku Dayak dianggap sebagai kewajiban. Keluarga yang ditinggalkan merasa wajib mengantar arwah ke dunia roh. 

 

Bila tidak diantar lewat upacara ini, arwah dipercaya akan selalu berada di lingkungan sekitar dan diyakini keberadaannya mengganggu, seperti menyebabkan gagal panen, penyakit, dan bahaya lain. 

 

Namun, tidak semua orang mampu melakukan upacara ini. Maka dari itu, Tiwah sebenarnya bisa dilakukan satu tahun, bahkan beberapa tahun, setelah seseorang meninggal, sampai keluarganya memiliki cukup uang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: