Salman Rushdie, Novelis Penghina Nabi Muhammad yang Hidupnya Tidak Tenang hingga Akhirnya Jadi Korban Penusuka
Salman Rushdie, novelis penghina Nabi Muhammad yang menjadi korban penusukan--
Novel keempat sang penulis menceritakan tokoh utama yang bernama Mahound (yang kemungkinan besar merujuk pada Muhammad) diceritakan secara kilas balik paralel dengan dua tokoh utama lainnya Gibreel Farishta dan Saladin Chamcha.
Sebagian ceritanya terinspirasi dari kisah hidup Muhammad. Namun bagi umat muslim, novelnya dianggap penuh SARA hingga tak boleh beredar di India dan menyulut kerusuhan di Pakistan.
BACA JUGA:Pemilik Shio Ini Orangnya Tertutup dan Pintar Menyembunyikan Perasaan
Dia sempat tinggal di Inggris kemudian bersembunyi di New York selama lebih dari 3 dekade. Selama bersembunyi, ia menggunakan nama samaran dan jarang muncul ke publik namun sejak 11 September 2001 ia mulai berani muncul dan bersuara.
Fakta Salman Rushdie
1. The Satanic Verses
Novel keempat Salman Rushdie yang berjudul The Satanic Verses atau Ayat-Ayat Setan terbit pertama kalinya pada 1988.
Gara-gara isi novelnya, pemimpin revolusioner Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini mengucapkan ancaman untuk Salman pada 14 Februari 1989.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: