Salman Rushdie, Novelis Penghina Nabi Muhammad yang Hidupnya Tidak Tenang hingga Akhirnya Jadi Korban Penusuka
Salman Rushdie, novelis penghina Nabi Muhammad yang menjadi korban penusukan--
Novel keempat sang penulis menceritakan tokoh utama yang bernama Mahound (yang kemungkinan besar merujuk pada Muhammad) diceritakan secara kilas balik paralel dengan dua tokoh utama lainnya Gibreel Farishta dan Saladin Chamcha. Sebagian ceritanya terinspirasi dari kisah hidup Muhammad.
BACA JUGA:Tukang Ojek dan Pemancing Ikan Ini akan Jadi Saingan Putri Ariani di America's Got Talent 2023
2. Dianggap Menistakan Islam
Bagi umat Muslim, novel The Satanic Verses penuh dengan SARA sampai tidak boleh beredar di India. Novelnya pun menyulut kerusuhan di Pakistan dan beberapa negara mayoritas Islam lainnya di dunia.
Salman Rushdie dianggap tidak menghormati Nabi Muhammad karena berani menggambarkan Nabi ke-25 itu secara blak-blakan.
Novelis yang lahir di India dari keluarga muslim itu menyebabkan kerusuhan massal. Di Mumbai, 45 orang tewas akibat kerusuhan buku.
3. Novelnya Dilarang Beredar
Akibat kerusuhan tersebut, berbagai pihak yang mencoba menerbitkan dan menerjemahkan juga mendapat ancaman pembunuhan.
Pada 1991, seorang penerjemah Jepang, Hitoshi Igarashi, dari buku The Satanic Verses ditikam sampai mati. Seorang penerjemah Italia, Ettore Capriolo, selamat dari serangan pisau ketika berada di apartemen di Milan.
BACA JUGA:44 Nama dan Letak Tahi Lalat yang Datangkan Rezeki Menurut Primbon Jawa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: