6 Fakta Tentang Letkol Untung Syamsuri Pemimpin Pasukan G30S PKI, Peraih Bintang Sakti
6 Fakta Tentang Letkol Untung Syamsuri Pemimpin Pasukan G30S PKI, Peraih Bintang Sakti--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Letkol Untung adalah sosok yang disebut sebagai pemimpin pasukan Gerakan 30 September 1965 (G30S) yang memiliki peran besar dalam peristiwa pemberontakan G30S/disway.id/listtag/24192/pki">PKI.
BACA JUGA:Biduk Rumah Tangga Kajol dan Ajay Diterpa Isu Perselingkuhan hingga Rencana Cerai, Begini Kisahnya
Untung merupakan anggota Tjakrabirawa, yang mana pasukan ini dikenal sebagai pasukan pengamanan Presiden di Istana. Ia menjadi anggota pasukan tersebut sebelum meledaknya G30S PKI pada 1965.
Peristiwa G30S sendiri dipicu dari kabar burung bahwa ada sejumlah jenderal yang akan mengkudeta Presiden Soekarno. Letkol Untung sebagai pasukan Tjakrabirawa pengamanan Presiden pun bereaksi atas kabar angin tersebut. Hingga terjadi peristiwa berdarah G30S/PKI.
BACA JUGA:Dirawat 22 Hari di RSAS, 1 Jemaah Haji Mukomuko Meninggal karena Syok Sepsis
Untung Syamsuri lahir pada 3 Juli 1926 di Bojongsari, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Ayah dan Ibunya telah berpisah semenjak Untung masih kecil, hal tersebut membuatnya diangkat oleh pamannya yang bernama Syamsuri.
Untung harus berhenti sekolah setelah lulus SD karena Jepang keburu datang ke Indonesia. Saat itulah dia secara terpaksa harus masuk ke militer dengan bergabung bersama Heiho.
BACA JUGA:Tiga Kasi Kejari Bengkulu Selatan Pindah Tugas
Berikut 6 Fakta Untung Syamsuri yang dirangkum dari berbagai sumber :
Dalam karier militernya, Untung Syamsuri telah banyak mencatatkan fakta menarik. Mulai dari awal karier hingga terjerumus ke dalam kasus G30S.
1. Terlibat Peristiwa PKI Madiun
Semasa perang kemerdekaan untung bergabung dengan Batalyon Sudigdo yang berada di Wonogiri. Batalion ini disebut-sebut sebagai satuan yang ikut PKI (Partai Komunis Indonesia). Bahkan batalion ini sempat terlibat dalam gerakan PKI Madiun pada 1948.
BACA JUGA:Gunakan Jaringan Listrik Ilegal, 41 KK Desa Tanjung Kemenyan Didenda Rp 260 Juta
Karena itulah batalion ini sempat dicari-cari oleh Gatot Subroto kala itu. Namun, kekacauan yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda kala itu membuat pengejaran terhadap batalyon pemberontak ini terhenti. Sebab itulah yang membuat pasukan batalion ini bebas berkeliaran termasuk Untung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: